Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Real Madrid, Athletic Dan Villareal Masih Tempel Barcelona
- Arsenal Tertahan, Liverpool Tunda Pesta Kemenangan
- Mantan Presiden Korsel Moon Jae-in Didakwa Terima Suap Gara-Gara Menantu
- Innalillah! Raminten Meninggal Dunia, Ini Sejarah Dan Sosok Dari Nama Ikonik Itu
- Rosan Luruskan Fakta: LG Tidak Mundur Tapi Diputus, Penggantinya Huayou
Pengusaha Dukung Holding UMi
Mudahkan Akses Untuk Permodalan
Jumat, 13 Agustus 2021 07:15 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Kalangan pengusaha menyambut baik pembentukan Holding (induk) Ultra Mikro (UMi).
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, holding UMi akan menciptakan akselerasi inklusi keuangan.
“Holding UMi memacu pertumbuhan populasi pengusaha baru di Indonesia,” kata Arsjad di Jakarta.
Menurut Arsjad, pembentukan ekosistem melalui holding dimaksudkan untuk akselerasi financial inclusion dan menjangkau yang belum terlayani pinjaman.
Baca juga : Holding Pangan Disiapin Untuk BUMN Go Global
“Masih banyak pelaku usaha di segmen mikro dan ultra mikro yang belum tersentuh layanan jasa keuangan formal. Misalnya, untuk keperluan pinjaman modal untuk memperluas dan memperkuat usaha,” kata Arsjad.
Sementara, Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Benny Soetrisno mengatakan, di tataran pelaku usaha UMi, permasalahan utama yang dihadapi dalam pengembangan usaha adalah akses terhadap penyaluran pembiayaan dan pembinaan.
Menurutnya, persoalan tersebut dapat diatasi oleh holding UMi dengan mengintegrasikan pengolahan data berbasis Artificial Intelligence (AI).
Pasalnya, perusahaan yang tergabung dalam holding ini juga sudah malang melintang di dunia pemberdayaan usaha wong cilik dengan data yang diyakini sudah mumpuni.
Baca juga : Youtuber Sumbang 100 Peti Mati Untuk Pemkot Jambi
“Sebenarnya, kebutuhan pelaku mikro hanya template, sehingga bisa dibuat semacam model untuk mempermudah. Itu bisa jadi sistem digital yang canggih,” kata Benny.
Menurut Benny, di tataran pelaku usaha UMi, isu penyaluran pembiayaan tidak bergantung pada suku bunga. Pelaku usaha di tataran bawah mampu menanggung suku bunga tinggi, asalkan akses pembiayaan dapat dilakukan cepat tanpa persyaratan yang memberatkan.
Hal itu terjadi dalam praktik rentenir yang mematok bunga tinggi dengan syarat yang mudah. Dia pun mencontohkan, saat ini masih banyak lembaga keuangan formal mensyaratkan agunan agar pembiayaan bisa ‘cair’. Padahal, menurut Benny, agunan sangat tidak tepat untuk pinjaman yang ticket size-nya kecil.
Kendati begitu, Benny menekankan, pemanfaatan AIhanya sebagai pelengkap penguatan integrasi data.
Baca juga : Kapolri Launching Gerakan Vaksin Merdeka
Dalam praktiknya, Benny tetap berharap jejaring atau agen-agen holding UMi di tataran bawah harus tetap mengedepankan fungsi pemberdayaan dan pendampingan yang lebih intensif di lapangan. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya