Dark/Light Mode

Pinjam Modal Ke Bank Syariah Mandiri

Pengusaha Gula Merah Kerek Produksi 2 Kali Lipat

Rabu, 8 Mei 2019 14:07 WIB
Para pekerja tengah membuat gula merah dan mencetaknya di pabrik Purbalingga, Jawa Tengah. (Foto : Dok Humas).
Para pekerja tengah membuat gula merah dan mencetaknya di pabrik Purbalingga, Jawa Tengah. (Foto : Dok Humas).

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan Supono dua tahun lalu mengajukan pinjaman modal untuk usaha gula merahnya, mulai membuahkan hasil. Produksi gula merahnya meningkat.

Suparno mengisahkan, awalnya dia hanya memiliki truk kecil untuk mengantar gula merah di daerah-daerah sekitar tempat tinggalnya, Purbalingga, Jawa Tengah. Namun untuk mengantar gula ke Jakarta, dia selalu menyewa truk yang lebih besar.

Demi menekan ongkos sewa, dia lalu mengajukan pinjaman ke Bank Syariah Mandiri sekitar Rp 100 juta. Rencananya, uang tersebut untuk menambah armada yang lebih besar.

“Harga truknya Rp 155 juta. Saya beli bekas. Yang penting statusnya milik saya,” ujarnya.

Baca juga : MRT Jakarta Masih Tunggu 3 Operator Telekomunikasi

Setelah impiannya memiliki truk besar tercapai, produksi gula merahnya meningkat drastis. Jika semula ia hanya bisa mengantar gula 17 kwintal, kini setelah memiliki truk besar, dia bisa mengantar gula hingga 3,5 ton dalam satu bulan.

“Karena saya nggak perlu mikir mengantar gulanya pakai apa, bayar rental nanti bagaimana,” jelasnya.

Dengan begitu, pundi-pundi keuntungannya pun bertambah. Pria 39 tahun itu semakin lancar menjual gula ke toko-toko yang tersebar di daerah Jawa Tengah dan Jakarta. Harga yang dibanderol mulai Rp 10 ribu per kilogram (kg). Dia juga melayani penjualan gula dengan kemasan berat per kantong 10 kg.

“Itu harganya Rp 100 ribu per kantong. Jadi satu bulan gula saya itu kejual 3,5 ton dikali Rp 10 ribu. Ya setahunnya tinggal dikali lagi aja, he he he,” katanya lagi.

Baca juga : Penyanyi Lawas Dan Pengusaha Incar 3 Kursi Kosong

Artinya, dalam satu bulan usaha yang dirintisnya sejak empat tahun lalu itu telah menghasilkan pendapatan kotor sekitar Rp 350 juta dalam sebulan.

Diakui Branch Manager Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Purbalingga, Afrizal, pihaknya memang berusaha selalu memberi kemudahan dalam usaha setiap nasabahnya.

“Pak Supono itu kan salah satu nasabah existing kami. Dan itu merupakan komitmen kami. Nasabah baru kami garap, nasabah existing kami bantu. Nah, Pak Supono ini membutuhkan biaya untuk operasional usahanya. Dari pada uangnya buat rental truk, tentu cost-nya lebih banyak. Makanya beliau kami tawarkan pinjaman mikro ini,” bebernya.

Menurut Afrizal, pinjaman modal itu merupakan bagian dari kemudahan yang diberikan perbankan. Sebab, perbankan memang memiliki kewajiban untuk menyalurkan kembali dana masyarakat yang mereka kumpulkan, dalam bentuk kredit.

Baca juga : Perum Bulog Siap Serap Kedelai Lokal

Afrizal menegaskan, dalam proses pinjaman tersebut, juga diberi kemudahan tanpa pembiayaan tambahan lain. Begitu juga dengan besaran pembiayaan yang dikatakannya cukup bersaing dibanding bank lain.

“Pinjaman mikro di Bank Syariah Mandiri ini termasuk murah dan bersaing dibanding konvensional. Di kelas syariah bisa diadu,” promosinya. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.