Bisa Atasi Covid Ekonomi Melejit

 Sebelumnya 
Sebab, di tahun normal sebelum pandemi saja pertumbuhan ekonomi mentok di kisaran 5 persen. apalagi di saat masih terjerat pandemi.

abra menilai, dengan ancaman varian baru Covid-19 dan potensi gelombang berikutnya, target pertumbuhan ekonomi 2022 itu masih terlalu ambisius. “Level pertumbuhan 5 persen sangat berat,” katanya.

Menurut abra, ada beberapa faktor yang membuat target tersebut sulit diraih. Pertama, konsumsi masyarakat belum pulih normal. Padahal, komponen itu merupakan tulang punggung penopang ekonomi. Kedua, dunia usaha butuh waktu untuk pulih.

Baca juga : Capai Target 7 Persen, Muhidin Puji Tim Ekonomi Jokowi

Ketua Umum asosiasi Pengusaha Indonesia (apindo) Hariyadi Sukamdani berharap, pemerintah tidak kehilangan fokus dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.

Hariyadi menegaskan, mau tidak mau pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh penanganan pandemi. Dia pun memberikan tiga usulan penanganan pandemi bisa sejalan dengan kegiatan ekonomi.

Pertama, perlu percepatan vaksinasi Covid-19 dan juga optimalisasi 3T (testing, tracing dan treatment). “Selama ini pelaksanaan 3T masih belum optimal,” kritiknya.

Baca juga : Peran ISEI Bagi Perekonomian Nasional Terus Diperkuat

Kedua, pelaksanaan vaksinasi masih menghadapi tantangan distribusi. Ketiga, beban operasional yang selama ini ditanggung perusahaan di tengah pembatasan. Sehingga perlu dilakukan relaksasi, misalnya biaya listrik dan pajak daerah.

“Kalau ini tidak bisa dioptimalkan, dikhawatirkan PPKM akan terus diperpanjang. Imbasnya pertumbuhan ekonomi tidak akan optimal,” ucap Bos Sahid group ini.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku, butuh kerja ekstra keras agar arahan Presiden Jokowi yang meminta pertumbuhan ekonomi tahun 2022 di angka 5 persen hingga 5,5 persen bisa tercapai.

Baca juga : ISEI: Pertumbuhan Yang Sehat Perlu Ditopang Transformasi Ekonomi

Sri Mulyani optimistis pemulihan ekonomi sudah berjalan on the track. Hal ini dibuktikan di kuartal ll2021 mampu tumbuh 7,07 persen dengan tingkat inflasi yang terkendali di angka 1,52 persen year on year. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.