Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah terus menyalurkan kredit untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Penyaluran kredit ini diharapkan bisa memberikan dukungan besar terhadap pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui, penyaluran kredit ke UMKM saat ini masih minim.
Berita Terkait : Perbuatan Tidak Menyenangkan (2)
“Pemerintah menargetkan kewajiban kredit UMKM di perbankan minimal 30 persen dari total penyaluran kredit pada 2024,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya, kemarin.
Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, untuk mencapai target tersebut diperlukan tambahan kredit UMKM sebesar Rp 980 triliun, dengan posisi kredit UMKM tahun 2024 mencapai Rp 2.000 triliun.
Berita Terkait : Apa Itu Perbuatan Tidak Menyenangkan?
“Dukungan ini akan membantu Indonesia untuk rebound, sehingga target pertumbuhan di kisaran 3,7 persen sampai 4,5 persen dapat tercapai di tahun 2021,” katanya.
Disebutkan Airlangga, jumlah UMKM saat ini telah mencapai 99,9 persen dari total pelaku usaha dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia. Jadi, secara keseluruhan, UMKM telah berkontribusi sebesar 61,07 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau senilai Rp 8.573,89 triliun.
Berita Terkait : Promo 9.9, Pesanan Produk UMKM Shopee Naik 6 Kali Lipat
Hingga akhir semester II-2021, program penempatan dana telah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 406,64 triliun melalui bank Himbara (Himpunan Bank-Bank Negara), bank syariah dan BPD. Total outstanding restrukturisasi kredit mencapai Rp 777,31 triliun.
Untuk diketahui, sesuai ketentuan yang tercantum pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 17 Tahun 2015, porsi kredit UMKM telah disiapkan 20 persen. Namun, Bank Indonesia akan mulai mengatur kenaikan secara bertahap.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya