Dark/Light Mode

Wow, Dana Transisi Energi Capai Rp 81 T Per Tahun

Kamis, 30 September 2021 21:24 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati (Foto: Instagram/smindrawati)
Menkeu Sri Mulyani Indrawati (Foto: Instagram/smindrawati)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebutuhan dana untuk transisi energi sangat besar. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menerangkan, setiap tahunnya Indonesia membutuhkan dana sebanyak 5,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 81 triliun.
 
"Itu adalah kebutuhan dana yang sangat besar," ucap Sri Mulyani, dalam diskusi “The Role of Green Finance in Delivering Southeast Asia’s Sustainability Goals” secara daring, Kamis (30/9), seperti dikutip Antara.
 
Karena itu, ia menegaskan, pembiayaan transisi energi tidak bisa hanya mengandalkan Pemerintah. Pembiayaannya membutuhkan partisipasi sektor swasta.
 
Selama ini, pemerintah telah menggunakan seluruh instrumen fiskal untuk mendanai proyek hijau berkelanjutan. Salah satunya, melalui penerbitan obligasi hijau global yang dikombinasikan dengan prinsip syariah yang sudah cukup aman. "Indonesia merupakan salah satu dari negara emerging market yang berhasil menerbitkan obligasi hijau global ini," terangnya.
 
Sri Mulyani melanjutkan, setidaknya terdapat dua cara untuk memastikan adanya partisipasi sektor swasta. Pertama, melalui pemapanan pasar karbon yang masih sangat baru di Indonesia. Saat ini, hal itu sedang didiskusikan Pemerintah dengan berbagai pihak, terutama mengenai pasar dan harga karbon sebagai instrumen transformasi kepada penggunaan emisi karbon yang lebih rendah, khususnya energi.
 
"Langkah ini akan sangat dibutuhkan. Agar kami bisa memasuki rezim perdagangan karbon, jadi pasar harus dikenalkan," ucap Sri Mulyani.
 
Kedua, melalui pengenalan performance based payment atau klasifikasi beban pungutan pajak yang akan dikenai kepada perusahaan, dengan bergantung banyaknya emisi yang dihasilkan dalam satu masa produksi. Mengenai hal ini, Sri Mulyani mengaku baru saja berdiskusi dengan DPR, Rabu malam (29/9).
 
“Parlemen (DPR) juga memberikan dukungan yang sangat kuat, dengan syarat kami memberikan peta jalan yang jelas menuju energi karbondioksida yang lebih rendah," terangnya. [USU]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.