Dark/Light Mode

Permudah Akses Permodalan Bagi UMKM, BI Dorong Penggunaan QRIS

Jumat, 1 Oktober 2021 08:25 WIB
Webinar bertajuk UMKM Go Digital: Akselerasi Pertumbuhan dengan Melek Pembayaran Digital melalui QRIS dan Akses Permodalan di Jakarta, Kamis (30/9). (Foto: Istimewa)
Webinar bertajuk UMKM Go Digital: Akselerasi Pertumbuhan dengan Melek Pembayaran Digital melalui QRIS dan Akses Permodalan di Jakarta, Kamis (30/9). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
"Seperti penerapan QRIS di mana eksosistemnya sudah masuk keseluruhan ekosistem digital dimana bisa menjadi game changer bagi UMKM," tegasnya.

Dengan QRIS lanjut Filianingsih, mempermudah akusisi data maka UMKM maka dengan mudah dapat di profiling oleh Bank Indonesia. Sehingga data transaksi pembayaran dapat digunakan sebagai credit scoring yang mendorong keyakinan bank/non bank untuk menyalurkan kredit.

"Ini bisa menjadi pintu masuk UMKM untuk masuk untuk pembayaran hingga permodalan," ujarnya.

Baca juga : MPR Dan Aliansi Kebangsaan Bakal Gelar Kongres Kebangsaan

Sementara itu Managing Partner PT Indogen Capital Chandra Firmanto mengatakan, permasalahan yang sering dihadapi UKM atau UMKM di Indonesia adalah tidak dapat menentukan target pasar dengan benar. Di mana penentuan target pasar sangat penting untuk memulai bisnis dan mendapatkan transaksi penjualan yang bagus.

Ia menuturkan, dalam menentukan segmentasi pasar maka harus dimulai dari apa yang menjadi perhatian (Concern) para konsumen saat ini. Sebab orang-orang di kota-kota lapis 2 dan 3 telah melakukan bisnis dengan cara yang mapan selama beberapa dekade.

"Untuk itu, pemberian solusi digital yang tepat harus dimulai dengan berfokus kepada area pendapatan dan optimalisasi biaya, sebab 2 area tersebut merupakan bagian penting bagi para pebisnis terutama UMKM dan UKM untuk tetap naik kelas," ucapnya.

Baca juga : Seruan Persatuan Bukan Lips Service, Ketum KNPI Satroni Ratusan OKP

Kemudian, sambung Chandra, hal kedua yang harus diperhatikan dalam menargetkan segmentasi pasar adalah utamakan hal-hal simple yang dapat memberikan value sesuai dengan pasar.

Seperti diketahui, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan dari perkembangan merchant QRIS. Pada triwulan I 2020 saat QRIS pertama kali dikenalkan, tercatat 3,08 juta merchant pengguna, kemudian naik menjadi 6,69 juta merchant di triwulan I 2021, lalu menjadi 7,85 juta merchant pada triwulan II 2021.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Doddi Sartono menuturkan, perkembangan penggunaan QRIS di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang cukup menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan capaian merchant QRIS sebesar 103 persen atau 250.041 dari target sebanyak 238 ribu.

Baca juga : Cetak Wirausahawan Unggul, KSP Dorong Pengembangan Inkubator Bisnis

“Jadi sudah 103 persen, Kita kedepan masih tetap berupaya terus mengenalkan, mengedukasi, merekrut supaya mempunyai kesempatan yang sama memiliki QRIS,” ungkap Doddi.

Selain itu, Doddi mengakui porsi terbesar sebaran penggunaan QRIS merchant KPwBI Malang saat ini masih di sekitar kota dan kabupaten Malang yakni sebesar 72,23 persen. Hal ini karena letak wilayah dan iklim bisnisnya sehingga bisa menyerap QRIS sebagai sarana pembayaran.

“Ke depan kita juga akan ke daerah-daerah lain Bantul, Probolinggo agar akseptasi QRIS di masyarakat semakin meningkat,” ujar Doddi. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.