Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Terus Dorong Pemulihan Ekonomi

Jumat, 17 September 2021 11:23 WIB
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu. (Foto: ist)
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Neraca perdagangan Agustus 2021 kembali tercatat mengalami surplus sebesar 4,74 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 67 triliun.

“Selain melanjutkan tren surplus yang telah terjadi selama 16 bulan berturut-turut, surplus neraca perdagangan pada bulan Agustus ini juga merupakan surplus yang terbesar sejak 2006. Surplus ini diharapkan turut menjadi motor perekonomian Indonesia ke depan,” jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu seperti dikutip, Jumat (17/9).

Menurutnya, tantangan besar bagi dunia dan Indonesia ke depan masih terkait dengan pandemi Covid-19. Saat ini Indonesia telah berhasil menurunkan kembali kasus Covid-19 secara signifikan setelah adanya persebaran Covid-19 varian Delta. Kerja sama semua pihak menjadi kontributor utama perkembangan positif ini. 

Baca juga : Alex Noerdin Tersangka, Golkar Siap Beri Bantuan Hukum

Febrio menyebut, hingga 2022, pemerintah melalui kebijakan fiskal akan terus diarahkan untuk pemulihan dan reformasi ekonomi, yaitu penanganan pandemi termasuk program vaksinasi dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta reformasi struktural di antaranya dengan implementasi Undang-undang Cipta Kerja. 

“Kenaikan ekspor di Agustus juga menunjukkan sinyal pemulihan permintaan dunia. Dengan implementasi PEN dan kebijakan yang mendukung kinerja ekspor, dunia usaha di Indonesia diharapkan semakin mampu memanfaatkan potensi pemulihan ekonomi dunia dan ekspor ke depan,” lanjut Febrio. 

Kebijakan selanjutnya, kata dia, diarahkan untuk mendorong perbaikan akses pasar. Pemetaan pasar internasional terutama di negara-negara non-tradisional sebagai pasar ekspor yang prospektif akan terus dioptimalkan guna mengisi potensi ceruk pasar yang ada. 

Baca juga : Pendidikan Kebangsaan Dorong Pelajar Mencintai Negeri

Kerja sama internasional, baik secara bilateral dan multilateral akan dimanfaatkan untuk mendukung perdagangan internasional baik barang maupun jasa. "Di sektor jasa, Pemerintah juga akan terus menopang dan mendorong pemulihan dan penguatan ekspor jasa, diantaranya melalui kelanjutan strategi pengembangan dan promosi daerah wisata Indonesia," ujarnya. 

Terkait dengan pembiayaan, Pemerintah di antaranya akan terus melakukan langkah dukungan pembiayaan ekspor dengan skema khusus seperti Penugasan Khusus Ekspor (PKE) melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dengan bentuk pembiayaan berupa kredit modal kerja dan buyers’ credit, Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE) dalam bentuk pembiayaan berupa kredit modal kerja dan pinjaman operasional usaha bagi IKM berorientasi ekspor.

Pemerintah juga akan terus berupaya mendorong daya saing industri dalam negeri di antaranya dengan pendalaman struktur industri, kemandirian bahan baku dan produksi, dan dukungan melalui regulasi, serta optimalisasi program TKDN. 

Baca juga : Bamsoet: Taat Laksanakan Prokes Kunci Pemulihan Ekonomi Bali

"Selain industri, pengembangan UKM juga ditingkatkan dengan menciptakan nilai tambah bagi produk UKM dan mengkoneksikannya dengan rantai produksi global," tegasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.