Waskita Karya Siap Garap Ibu Kota Baru Hingga Tuntaskan Utang Jumbo

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah upaya restrukturisasi kredit terkait utang jumbonya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengaku siap berkontribusi dalam pembangunan ibu kota baru. Rencananya, proyek tersebut akan mulai dikerjakan tahun depan.

Menurut Direktur Operasi III Waskita Gunadi, saat ini memang proyek ibu kota baru ini masih dalam proses perencanaan, sebelum sampai pada tahap konstruksi. Namun begitu, pihaknya proaktif dalam berpartisipasi program pemerintah tersebut.

"Kami rencananya akan ikut andil, khususnya dalam proyek-proyek infrastruktur dasar," jelasnya dalam Public Expose Waskita Karya secara virtual, Jumat (8/10).

Gunadi melanjutkan, rencana keterlibatan Waskita dalam pembangunan ibu kota baru juga menjadi salah satu rencana program jangka menengah perusahaan. Di antara beberapa rencana jangka menengah lainnya yaitu, restrukturisasi utang, divestasi ruas tol sebanyak empat ruas di 2022. 

Baca juga : Mendes PDTT Siapkan Jurus Jitu Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

Serta mempersiapkan right issue tahun depan, dalam rangka penerimaan Penyertaan Modal Negara (PMN) TA 2022 sebesar Rp 3 triliun. "Kami juga sedang persiapan Intial Public Offering (IPO) anak usaha paling cepat di 2023. Ditambah rencana pengembangan bisnis anak usaha terkait penyewaan alat berat," tuturnya.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menambahkan, rencana aktif dalam pembangunan ibu kota baru ini kemungkinan bisa dimulai tahun depan. Untuk itu mulai dari sekarang, pihaknya mempersiapkan segala sesuatunya.

"Karena sekarang itu draft undang-undang ibu kota baru sudah disampaikan pemerintah kepada DPR. Asumsi kami, hal itu bisa rampung akhir tahun ini," harapnya di kesempatan yang sama.

Destiawan mengatakan, program jangka menengah yang masih terus dilakukan Waskita adalah, restrukturisasi utang anak usaha yang ditargetkan selesai paling lambat pada awal 2022. 

Baca juga : Waskita Karya Garap Proyek Pengendalian Banjir Di Pekalongan

"Total utang pada anak usaha mencapai Rp 20,42 triliun dan sudah direstrukturisasi Rp 16,62 triliun. Penyelesaian restrukturisasi anak usaha mudah-mudahan bisa diselesaikan dengan baik," rincinya.

Selanjutnya untuk divestasi tol, ia menargetkan empat ruas tol pada 2022 bisa diselesaikan. Waskita memiliki 16 ruas tol, dan saat ini sudah menyelesaikan divestasi tiga ruas tol yaitu Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Semarang-Batang, dan Cinere-Serpong. 

"Kalau ini (divestasi) bisa diselesaikan lebih cepat, akan juga lebih cepat juga mengurangi beban bunga Waskita Karya," imbuhnya.

Yang terbaru, Waskita Karya sukses melakukan transaksi divestasi melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR), dengan PT Akses Pelabuhan Indonesia (PT API) melalui penandatanganan kesepakatan jual beli atas ruas tol Cibitung-Cilincing.

Baca juga : Jasa Raharja Siapkan Rp 50 Juta Untuk Korban Meninggal Kecelakaan Di Tol Cipali

Sebelum transaksi ini dilaksanakan, WTR merupakan pemegang saham PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTPPT) dengan kepemilikan saham sebesar 55,00 persen, sedangkan PT API memiliki kepemilikan saham sebesar 45 persen. Dengan transaksi divestasi ini, PT API menjadi pemegang saham CTPPT secara menyeluruh.

Melalui transaksi ini Perseroan memperoleh keuntungan dan mengurangi utang/kewajiban untuk memperbaiki kesehatan keuangan Perseroan. Nilai transaksi divestasi ini mencapai Rp 2,44 triliun atau setara dengan 1,96x Price to Book Value (PBV), dan diperkirakan dapat mengurangi beban utang melalui dekonsolidasian hingga Rp 5,82 triliun. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.