Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Aksi demo, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, memberikan dampak terhadap perekonomian nasional. Di mana pergerakan nilai tukar, dan IHSG mengalami tekanan.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/5).
Baca juga : Jalan Thamrin Ditutup, Ini Rute Alternatifnya
Menurut Darmin, tekanan tersebut merupakan euforia pasar. "Tentu saja rupiah dan IHSG tertekan. Itu namanya euforia pasar. Pasar itu suka sentimental saja. Jadi besok ada koreksinya dia bikin," kata Darmin.
Selain berdampak pada nilai tukar dan IHSG, Darmin mengungkapkan bahwa aksi damai yang dilakukan di depan Gedung Bawaslu, ini juga menjadi sentimen buat para investor.
Baca juga : KPK Bantu Pencarian Buron Kasus Korupsi Peralatan Sekolah
"Paling-paling soal investasi ada yang lihat-lihat dulu (wait and see)," ujar Darmin.
Meski hari ini pergerakan rupiah dan IHSG mengalami tekanan, mantan Dirjen Pajak ini mengaku bahwa ke depannya akan normal kembali.
Baca juga : REI Targetkan Bangun 430 Ribu Rumah Rakyat
Seperti diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka negatif pagi ini. Sejumlah titik di Jakarta yang rusuh pada aksi 22 Mei tampaknya direspons negatif oleh pasar. IHSG turun 9,1 poin (0,15%) ke 5.942,267.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini tembus di level Rp 14.480. Angka ini lebih tinggi dibanding posisi pembukaan perdagangan Selasa (21/5) pagi kemarin yang berada di posisi Rp 14.435. (KPJ)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
