Ganjar: Rembang Fashion Parade, Momentum Kebangkitan Ekonomi Kreatif

 Sebelumnya 
"Meskipun beberapa daerah punya batik, tapi ciri dan coraknya itu berbeda. Tanggung jawab kita untuk melestarikan batik dan mengembangkan tanpa menghilangkan ciri khasnya," ucapnya.

Atikoh mengatakan, batik yang dijadikan produk fashion akan naik kelas dan memiliki nilai tambah. Semangat dari mereka,  berhasil membuat koleksi fashion Batik Lasem yang dibuatkan brand Batik Lasemku.

Baca juga : Genjot Kapasitas Pemuda Pesisir, Kemenpora Gelar Peningkatan Ekonomi Kemaritiman

"Mudah-mudahan bisa dikembangkan lagi, tidak hanya jadi baju, tapi sepatu, tas, aksesoris, dekorasi rumah, dan lainnya," tandasnya.

Sebagai informasi, sejak satu tahun terakhir Dekranasda Jateng bekerja sama dengan Dekranasda Kabupaten Rembang dan sejumlah institusi lainnya, berupaya meningkatkan nilai tambah batik Lasem dengan mengolahnya menjadi produk fesyen.

Baca juga : Dorong Konsumen Berjiwa Nasionalis, Mendag Yakin Ekonomi Cepat Pulih

Para pengrajin batik mendapatkan pendampingan dan pelatihan dari desainer, agar kemudian mampu mengolah kain batik menjadi busana bernilai ekonomi tinggi.

Rangkaian pendampingan yang diberikan oleh Dekranasda kepada pengrajin batik di Rembang meliputi sejumlah kegiatan. Di antaranya memfasilitasi sertifikasi standar kompetensi kecakapan kerja nasional Indonesia untuk Batik Lasem.

Baca juga : Kemnaker: Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Kudu Adaptif

Kemudian, penguatan dan pendampingan kelembagaan koperasi, pelatihan usaha produktif bidang batik dan fesyen tingkat dasar dan tingkat lanjut serta batik geometris, dan pelatihan serta pendampingan fashion designer. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.