Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dorong Konsumen Berjiwa Nasionalis, Mendag Yakin Ekonomi Cepat Pulih

Jumat, 29 Oktober 2021 15:21 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. (Foto: Ist)
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di puncak peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2021 Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi terus mendorong agar masyarakat Indonesia menjadi konsumen yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi. Dengan membeli produk dalam negeri, Mendag yakin ekonomi bakal cepat pulih.

Mendag berkomitmen meningkatkan konsumen Indonesia menjadi konsumen berdaya untuk mempercepar pemulihan ekonomi bangsa. Kenapa demikian? Karena konsumen berdaya dapat berkontribusi terhadap PDB nasional dari sektor konsumsi rumah tangga.

"Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesadaran konsumen menjadi konsumen berdaya. Yaitu konsumen yang memiliki nasionalisme tinggi dalam berinteraksi dengan pasar dan aktif memperjuangkan kepentingan konsumen. Sehingga, dapat turut serta mempercepat pemulihan ekonomi bangsa," tutur Mendag pada puncak peringatan Harkonas 2021bertema Konsumen Berdaya, Pulihkan Ekonomi Bangsa di Jakarta, Kamis (28/10).

Baca juga : Sumpah Pemuda, Gus Halim Ajak Pemuda Bangkitkan Ekonomi Desa

Tujuan utama perlindungan konsumen adalah meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen dalam melindungi diri.Juga untuk menumbuhkan perilaku tanggung jawab dari para pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan berusaha.

Dikatakan Lutfi, konsumsi memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal II 2021, konsumsi tumbuh 5,9 persen. Angka ini mencerminkan bahwa konsumen memiliki daya beli dan mempercayai ekonomi Indonesia menuju pemulihan.

Untuk mencapai level "berdaya", Lutfi menyebut, butuh peran aktif dan sinergi seluruh pemangku kepentingan. "Ini tanggung jawab kita bersama. Jika konsumsi baik, maka kepercayaan terhadap barang-barang yang diproduksi di Indonesia juga baik. Sehingga, mewujudkan pertumbuhan ekonomi kita semakinbaik," cetusnya.

Baca juga : Wapres Dorong Manfaatkan Peluang Ekonomi Syariah

Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono mengatakan, perubahan pola perilaku konsumen di masa pandemi terlihat saat melakukan pembelian terhadap barang maupun jasa. Konsumen mulai teliti sebelum membeli, memperhatikanasal produk, serta melakukan pengecekan terhadap kesesuaian informasi produk.

"Pemerintah mewajibkan setiap pelaku usaha menyediakan saluran atau layanan pengaduan konsumen. Baik perdagangan yang dilakukan secara konvensional maupun perdagangan elektronik," ungkap Veri.

Jika mengalami kerugian,konsumen dapat menyampaikan keluhannya melalui saluran pengaduan konsumen yang disediakan para pelaku usaha. Namun, jika pelaku usaha tidak menyediakan saluran pengaduan, maka konsumen dapat menyampaikan keluhan tersebut kepada layanan pengaduan di kementerian atau lembagan terkait perlindungan konsumen Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.