Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Subang Smartpolitan Bidik Industri Kendaraan Listrik

Rabu, 3 November 2021 20:15 WIB
Project Officer Subang Smartpolitan, Elbert Hartanto. (Foto: ist)
Project Officer Subang Smartpolitan, Elbert Hartanto. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) mengembangkan kawasan industri Subang Smartpolitan untuk industri kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV). Kawasan yang berkonsep Smart & Sustainable ini didukung infrastruktur berbasis Internet of Things (IoT).

“Sebagai kawasan terintegrasi dengan aksesibilitas yang mumpuni, Smartpolitan turut meningkatkan produktivitas serta profitabilitas kegiatan industri manufaktur melalu efisiensi supply chain,” ujar Project Officer Subang Smartpolitan, Elbert Hartanto saat webinar bertajuk "Massive Growth Opportunity in Indonesia's Electric Vehicle Industry", Rabu (3/11).

Dengan inovasi skala industri, kata Elbert, akan membawa pengaruh besar terhadap ekosistem otomotif. Berdasarkan survei dilakukan oleh YCP Solidiance tahun 2018 tentang Electric Vehicle in Indonesia, lebih dari 60 persen masyarakat telah terbuka terhadap pengembangan kendaraan listrik.

Baca juga : Gojek Dan Gogoro Kolaborasi Uji Coba 250 Kendaraan Roda 2 Listrik

Kepala Seksi Pemberdayaan Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian, Muhammad Ihsan mengatakan, pemerintah Indonesia saat ini sudah menetapkan Roadmap Pengembangan EV melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Roadmap EV dan Perhitungan Kandungan Lokal. 

“Pemerintah menargetkan untuk mengembangkan Industri komponen utama EV,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, industri otomotif di Indonesia telah bergerak agresif dengan mulai menerapkan energi listrik sebagai bahan bakar kendaraan. Hal ini dalam rangka peralihan penggunaan teknologi ramah lingkungan serta upaya pengurangan emisi karbon yang disebabkan oleh penggunaan energi berbahan bakar fosil.

Baca juga : Prabowo Tancap Gas Industri Pertahanan Lokal

Hal ini didukung dengan potensi Indonesia untuk menjadi pemain utama produksi baterai kendaraan listrik karena memiliki cadangan nikel dan sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Dengan begitu Indonesia merupakan negara yang strategis dan potensial untuk pengembangan industri EV.

Konsulat Jendral Republik Indonesia di Shanghai Deny W Kurnia dalam paparannya mengatakan, Indonesia memiliki salah satu cadangan terbesar di dunia untuk komoditas nikel yang merupakan bahan baku utama dalam produksi baterai kendaraan listrik. Indonesia menyumbang sekitar 30 persen dari produksi nikel dunia dan rumah bagi 22 persen cadangan nikel dunia yang diketahui atau sekitar 21 juta ton.

Saat ini, pemerintah juga tengah meningkatkan produksi untuk mencapai kapasitas baterai 140 GWh pada tahun 2030 dan 50 GWh akan dialokasikan untuk ekspor. Sisanya akan digunakan untuk industri kendaraan listrik dalam negeri Indonesia.

Baca juga : PKS: Film Nussa Bangkitkan Industri Animasi Berbasis Edukasi

Pemerintah pada 2019 memberikan berbagai insentif untuk produsen EV, perusahaan transportasi serta konsumen. Termasuk pengurangan tarif impor untuk mesin dan bahan yang digunakan untuk produksi EV juga insentif tax holiday hingga 10 tahun untuk produsen EV yang investasi Rp 5 triliun. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.