Dark/Light Mode

Kembangkan Agribisnis Anggrek, RI Gandeng Taiwan

Selasa, 28 Mei 2019 18:43 WIB
Budidaya Anggrek (Foto: Dok. Kementan)
Budidaya Anggrek (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia kaya akan plasma nutfah termasuk spesies anggrek. Terdapat lebih dari 5 ribu spesies unik sebagai induk silangan. Anggrek merupakan komoditas prospektif karena permintaan pasar domestik maupun ekspor cukup besar. 

Saat ini volume impor anggrek berupa botolan maupun seedling masih sangat tinggi. Pada 2018 sekitar 113 ton dengan nilai Rp 17,2 miliar. Oleh karena itu, pemerintah mendorong pengembangan anggrek untuk mengurangi impor.

Baca juga : Kemenhub Siap Laksanakan Mudik Asyik dan Lancar

Taiwan merupakan kiblat industri peranggrekan dunia. Oleh karena itu, dalam pertemuan bilateral Indonesian Economic and Trade Office-The Taipei Economic and Trade Office (IETO-TETO) pada 2017 di Denpasar, Pemerintah Indonesia mengusulkan fasilitasi pelatihan budidaya dan manajeman usaha anggrek di Lembang , Jawa Barat kepada Pemerintah Taiwan. Usulan tersebut mendapat persetujuan pada bilateral meeting setahun kemudian di Taipei.

Beberapa waktu lalu, Direktorat Jenderal Hortikultura bekerja sama dengan Taiwan Technical Mission (TTM) menyelenggarakan pelatihan Budidaya dan Manajeman Usaha Anggrek di BBPP Lembang. Peserta merupakan pelaku anggrek dan petugas lapangan dari tiga provinsi, yaitu Jawa Barat, Banten, dan DKI serta para widyaiswara di BBPP Lembang sejumlah 60 orang. Pada pelatihan tersebut, Taiwan Technical Mission (TTM) menghadirkan expert dari Taiwan yaitu Dr. Shu Pei Chen, Peneliti di Lembaga Riset Anggrek di Taiwan.

Baca juga : Ketua MPR: Dengan Gaya Amran, RI Bisa Jadi Penggekspor Pangan

Dalam pelatihan ini, Dr Shu Pei Chen mengajarkan tehnik menghasilkan anggrek bermutu, bebas hama dan penyakit serta penerapan teknologi budidaya anggrek yang baik dan benar. Materi yang diberikan antara lain teknologi dan manajemen dalam menghasilkan anggrek yang bermutu, manajemen pengendalian OPT, Q & A serta manajemen usaha tani dan keuangan.  

"Agar alumni pelatihan ini menjadi champion dalam upaya peningkatan usaha peranggrekan di Indonesia. Saya juga berharap Pemerintah Taiwan memfasilitasi pelatihan khusus tentang teknologi penyilangan dan perbanyakan dengan kultur jaringan dalam waktu yang tidak terlalu lama," ujar Plt Direktur Buah dan Florikultura Ditjen Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf. [KAL]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.