Dark/Light Mode

Takeda Komitmen Menurunkan Angka Kematian Akibat Demam Berdarah

Senin, 5 Juni 2023 20:45 WIB
Takeda Komitmen Menurunkan Angka Kematian Akibat Demam Berdarah

RM.id  Rakyat Merdeka - Takeda dalam komitmennya untuk mendukung program Pemerintah guna menurunkan angka kematian akibat demam berdarah, bersama dengan para pemangku kepentingan terkait mengajak masyarakat untuk melengkapi perlindungan keluarga dan bersama melawan demam berdarah dengan #Ayo3MplusVaksin.

Kementerian Kesehatan RI menargetkan angka kasus demam berdarah yaitu kurang dari 10 per 100.000 penduduk pada 2024, dan akan 0 kasus kematian pada tahun 2030. Selain Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, terbaru Kementerian Kesehatan RI memanfaatkan teknologi Wolbachia. Wolbachia merupakan bakteri yang dapat tumbuh alami pada serangga terutama nyamuk, kecuali nyamuk aedes aegypti. Bakteri ini bisa melumpuhkan virus dengue, jadi bila ada nyamuk aedes aegypti menghisap darah.

Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI, Dr. Anggraini Alam, SpA(K) mengatakan “Mengingat bahwa tidak ada pengobatan yang spesifik untuk demam berdarah, maka kita tidak boleh menyepelekan gejala demam berdarah yang dapat timbul gejala yang lebih serius. Gejala-gejala demam berdarah bisa berupa sakit kepala disertai demam tinggi dan nyeri pada otot, tulang, dan sendi.” Demam berdarah merupakan salah satu kasus penyakit yang dapat dicegah melalui pemberian imunisasi (PD3I).

Baca juga : Polri Tegaskan Komitmen Jaga Kemerdekaan Pers

“Vaksinasi demam berdarah untuk mencegah infeksi demam berdarah dapat mengurangi risiko seorang anak terkena infeksi demam berdarah yang berat. Infeksi demam berdarah yang berat memiliki dampak bisa terjadinya kebocoran plasma darah atau anak mengalami syok. Kondisi itulah yang dapat menyebabkan kematian pada beberapa kasus demam berdarah. Dengan adanya vaksin yang dapat diberikan tanpa melihat pengalaman demam berdarah sebelumnya, diharapkan akan lebih banyak anak yang dapat terlindungi dari demam berdarah” ungkapnya.

“Vaksinasi juga dapat menurunkan tingkat rawat inap karena demam berdarah. Hal ini akan mengurangi beban biaya rawat yang signifikan dan juga kehilangan waktu kerja dan sekolah karena rawat inap demam berdarah.” tambah dr. Anggraini.

Vaksinasi demam berdarah saat ini telah mendapat rekomendasi untuk anak dan dewasa oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Saat ini vaksinasi demam berdarah dapat diberikan pada setiap orang dengan rentan umur 6-45 tahun dengan anjuran dari dokter.

Baca juga : Srikandi Ganjar Gelar Pelatihan Cara Buat Bucket Balon

Lebih lanjut, orang tua memiliki peran yang penting dalam meminimalisir jumlah kasus demam berdarah. Mereka diharapkan bisa waspada dan melakukan antisipasi dengan cepat saat terjadi lonjakan kasus demam berdarah di lingkungan rumah, sekolah, tempat penitipan anak, maupun tempat bermain anak.

“Takeda memiliki harapan besar bahwa dengan akses terhadap vaksinasi demam berdarah dapat membantu keluarga Indonesia untuk mendapatkan perlindungan yang komprehensif sehingga kita bersama dapat mencapai tujuan Indonesia yaitu nol kematian akibat demam berdarah pada tahun 2030.” Kata Andreas Gutknecht, General Manager Takeda, Indonesia

. “Terkait dengan hal tersebut, Takeda juga telah meluncurkan website www.cegahdbd.com, sosial media @cegahdbd.id (Instagram), Cegah Demam Berdarah (facebook), dan Youtube CegahDBD, serta kampanye #Ayo3MplusVaksin dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya demam berdarah dan perlindungan yang komprehensif terhadap demam berdarah,”ungkapnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.