Dark/Light Mode

Kolaborasi Multisektor

Danone Indonesia Wujudkan Pelestarian Sumber Daya Air Terintegrasi di Bali

Jumat, 14 Juni 2024 10:58 WIB
Foto Ist
Foto Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Berdasarkan data Status Daya Dukung Air Pulau Bali yang diunggah Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2021, diperkirakan status air di Bali akan menjadi defisit pada 2025. Data mencatat, kebutuhan air di Bali pada 2021 mencapai 5.951,92 liter per detik dan akan menjadi 7.991,29 liter per detik pada 2025. Kondisi defisit air di Bali pada 2025 berpotensi terjadi jika kapasitas infrastruktur penyediaan air baku di Bali belum ada penambahan kapasitas.

Aksi kolektif pengelolaan sumber daya air terintegrasi dari hulu hingga hilir dapat menjadi salah satu solusi untuk menjaga ketersediaan air. Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo dalam keterangan tertulisnya pada media, Jumat (14/6) mengatakan, “Kami sadar bahwa mendorong upaya keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan yang tertuang dalam pilar kedua Danone Impact Journey, melestarikan alam. Oleh karenanya, Danone Indonesia turut aktif dalam upaya pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir di sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah kami melakukan kegiatan operasional, termasuk di DAS Ayung, Bali.”

Baca juga : Ini Lho 2 RS Indonesia Yang Masuk Daftar Terbaik se-Asia Pasifik Versi Newsweek

DAS Ayung merupakan sungai terbesar di Bali dengan luas 109,30 km², sedangkan anak-anak sungainya memiliki panjang 300,84 km². 2 DAS ini mengalir melewati enam (6) kabupaten dan kota di Bali yaitu Kabupaten Badung, Gianyar, Bangli, Tabanan, Buleleng, dan Kota Denpasar.

Sejak Juli 2013, lanjut Karyanto Wibowo, Danone Indonesia bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lokal yang terdiri dari pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat setempat (LSM Janma), perguruan tinggi, kelompok petani, relawan serta tokoh masyarakat untuk melestarikan DAS Ayung. Forum multi sektor ini kemudian menjadi motor penggerak yang melakukan serangkaian program pengelolaan sumber daya air yang komprehensif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir di DAS Ayung.

Baca juga : OSO: Fasilitas Dan Dokter Indonesia Tak Kalah Hebat Dari Luar Negeri

Ia menjelaskan, upaya Kolaboratif Terintegrasi untuk Menjaga Sumber Daya Air dari Hulu hingga Hilir Di kawasan hulu, Forum DAS Ayung melakukan program pendampingan masyarakat berbasis kearifan lokal untuk memaksimalkan konservasi sumber daya air di Glagalinggah, Kintamani. Program ini menjadi penting karena kajian hidrogeologi menunjukkan bahwa area Kintamani adalah area tangkapan air utama bagi hulu Sungai Ayung. Untuk mengendalikan aliran air hujan dan meningkatkan penyerapan air kembali ke tanah, Forum DAS Ayung telah membangun lebih dari 2,600 rorak (saluran/parit buntu), melakukan kegiatan penanaman dan pemeliharaan 4.000 pohon.

Dalam pengembangan ekonomi masyarakat, lanjut Karyanto, Danone Indonesia bersama Forum DAS Ayung melakukan pendampingan masyarakat dalam mengembangkan Program Desa Wisata berbasis konservasi dan budaya. Pendampingan yang dilakukan telah membuahkan hasil, dengan Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah menjadi salah satu tujuan wisata yang populer. Danone Indonesia bersama masyarakat adat telah merancang lokasi wisata, termasuk melakukan pembukaan jalur trekking dan area camping, pembangunan amphitheatre, serta pengayaan jenis tanaman budaya dan adat Bali seperti Taru Pramana untuk keperluan upacara, tanaman kopi, dan tanaman obat-obatan tradisional.

Baca juga : Advokat Muda Indonesia Ukir Prestasi Di International Insolvency Institute

Memahami pentingnya peranan Danau Batur di wilayah hulu, Danone Indonesia bersama mitra mengembangkan konsep Agromina sebagai upaya untuk mengatasi polusi amonia di Danau Batur. Konsep ini menggabungkan pertanian dan perikanan. Pada praktik perikanan, Danone Indonesia mengembangkan proses budidaya ikan menggunakan air yang diperkaya nutrisi. Penggunaan air bernutrisi ini memperpanjang pemanfaatan air untuk praktik pertanian, yaitu penggunaan air kaya nutrisi untuk irigasi dan pemupukan tanaman." Pengembangan konsep Agromina bertujuan untuk praktik perikanan dan pertanian yang lebih ramah lingkungan dan hemat air, dengan biaya produksi yang lebih terjangkau bagi masyarakat Danau Batur" ujar Karyanto.

"Program Desa Wisata Hutan Pinus Glagalinggah serta inisiatif Agromina di wilayah Danau Batur ini turut menjadi bagian dari rangkaian agenda World Water Forum 2024 yang dikunjungi oleh para delegasi. Program ini dipaparkan sebagai contoh pengelolaan sumber daya air berbasis masyarakat" pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.