Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Sektor perbankan syariah di Indonesia masih menunjukan kemampuannya bertahan di tengah krisis. Demikianlah dikatakan Chief of Economist Bank Syariah Indonesia (BSI), Banjaran Surya Indrastomo dalam acara Webinar Pasar Modal Syariah Indonesia, (7/7/2021).
Menurut Banjaran, BSI secara fundamental bisa menjadi salah satu motor dalam pemulihan ekonomi nasional. Karena perbankan syariah mampu tumbuh kuat di tengah pandemi dan resilience di masa pandemi, baik dari segi aset, pembiayaan, dan DPK perbankan syariah tumbuh diatas perbankan nasional.
Baca juga : Akibat Pandemi, Ganjar Ingatkan Pengentasan Stunting Makin Berat
“Terbukti, hingga Maret 2021, ada pertumbuhan secara aset perbankan syariah sebesar 12,8 persen lebih tinggi dari perbankan konvensional dan perbankan nasional. Bahkan, di dalam pasar modal, tren keuangan syariah cenderung stabil dan sudah bisa dikatakan bertumbuh,” terangnya.
Dia menjelaskan, hal tersebut dikarena para investor retail menganggap bahwa berinvestasi di saham syariah dan sukuk syariah lebih aman dan stabil di masa pandemi seperti saat ini. Jika tren positif tersebut terus terjaga, maka potensi ekonomi syariah di Indonesia semakin membesar akan tercapai ketika masa pandemi berakhir.
Baca juga : Meski Pandemi, Property Syariah Optimis Tumbuh
Dikatakan, jika tren ini terjaga, setelah Covid-19 selesai, maka dominasi pasar modal syariah bisa terjadi dengan luar biasa terhadap perekonomian Indonesia. Sehingga dapat memberikan sumbangan positif terhadap ekonomi Indonesia dan ekonomi syariah lebih besar lagi.
“Data dari Bursa Efek Indonesia (BEl), BSI sebagai salah satu entitas besar yang paling stabil. Dalam pantauan 6 bulan terakhir sejak BSI diluncurkan pada 1 Feb 2021, emiten dengan kode BRIS ini stabil pada angka 2.350-2.190,” imbuhnya.
Baca juga : KPK Minta Kader Golkar NTB Terapkan SIPP
Sementara itu, Direktur Wholesale Transactional Banking BSI Kusman Yandi menambahkan, pasar modal syariah menyumbangkan aset sebesar Rp1.077,62 triliun dari total aset keuangan syariah di Indonesia yang mencapai Rp1.823,13 triliun pada Januari 2021.
“Tentunya angka tersebut dapat dioptimalkan kembali seiring dengan naiknya jumlah investor milenial di Indonesia di era pandemi ini,” tutup Kusman. [ARM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya