Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Meski Turun Jadi Rp 3.878 T, BI Yakin PII Tetap Terjaga

Jumat, 25 Juni 2021 11:11 WIB
Bank Indonesia. (Foto: ist)
Bank Indonesia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada triwulan I-2021 mencatat, kewajiban neto menurun jadi 268,6 miliar dolar AS atau Rp 3.878 triliun, dibandingkan akhir triwulan IV-2020 sebesar 281,0 miliar dolar AS atau Rp 4.057 triliun

Bank Indonesia (BI) menilai, perkembangan PII Indonesia pada triwulan I-2021 tetap terjaga dan mendukung ketahanan eksternal. Hal ini tercermin dari struktur kewajiban PII Indonesia yang didominasi oleh instrumen berjangka panjang. 

“BI akan tetap memantau potensi risiko terkait kewajiban neto PII terhadap perekonomian,” jelas keterangan BI, Jumat (25/6).

Baca juga : Meski Pandemi, Siswa Dole Prancis Tetap Semangat Belajar Gamelan

Ke depan, BI meyakini kinerja PII Indonesia akan tetap terjaga sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi Covid-19 yang didukung sinergi bauran kebijakan BI dan Pemerintah, serta otoritas terkait lainnya.

Diketahui, penurunan kewajiban neto tersebut disebabkan oleh penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN), yang diiringi oleh peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).

“Penurunan posisi KFLN Indonesia didorong oleh nilai instrumen keuangan domestik yang menurun,” jelas BI.

Baca juga : Baru Jadi Peserta, BP Jamsostek Tetap Serahkan Jaminan Kematian

Posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan I-2021 menurun 1,0 persen (qtq) dari 685,5 miliar dolar AS atau Rp 9.897 triliun pada triwulan IV-2020 menjadi 678,6 miliar dolar AS atau Rp 9.798 triliun. Penurunan posisi KFLN tersebut terutama disebabkan oleh faktor revaluasi atas nilai instrumen keuangan domestik, berdenominasi rupiah seiring dengan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah. 

Penurunan lebih lanjut tertahan oleh transaksi KFLN yang mencatat surplus berupa arus masuk investasi langsung, dan investasi portofolio pada triwulan I 2021 seiring persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik yang tetap terjaga.

Posisi AFLN Indonesia meningkat terutama didorong oleh peningkatan transaksi aset dalam bentuk cadangan devisa dan investasi lainnya. Posisi AFLN pada akhir triwulan I-2021 tumbuh 1,4 persen (qtq), dari 404,5 miliar dolar AS atau Rp 5.840 triliun menjadi 410,0 miliar dolar AS atau Rp 5.920 triliun.

Baca juga : Kasus Korupsi Jasindo, KPK Tetapkan Dua Tersangka

Peningkatan posisi AFLN tertahan oleh faktor revaluasi akibat penguatan dolar AS terhadap mayoritas mata uang utama dunia dan penurunan harga beberapa aset luar negeri dalam bentuk surat utang. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.