Dark/Light Mode

Meski Pandemi, Siswa Dole Prancis Tetap Semangat Belajar Gamelan

Minggu, 6 Juni 2021 19:17 WIB
Konser gamelan oleh para peserta dan profesional dari Asosiasi Kotekan, Kota Dole, Jumat (4/6/2021). Kota yang berjarak sekitar 375 km dari Paris ini merupakan kota kelahiran ilmuwan terkenal Prancis, Louis Pasteur, yang namanya juga diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Kota Bandung.   [Foto: Atdikbud KBRI Paris]
Konser gamelan oleh para peserta dan profesional dari Asosiasi Kotekan, Kota Dole, Jumat (4/6/2021). Kota yang berjarak sekitar 375 km dari Paris ini merupakan kota kelahiran ilmuwan terkenal Prancis, Louis Pasteur, yang namanya juga diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Kota Bandung. [Foto: Atdikbud KBRI Paris]

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski di tengah pandemi Covid-19, antusiasme masyarakat Prancis akan kesenian gamelan ternyata tidak surut. KBRI Paris bekerja sama dengan Kota Dole dan Asosiasi Kotekan pun mengadakan pembelajaran dan pelatihan gamelan bagi siswa-siswi sekolah Kota Dole.

Dole merupakan kota historik di arah barat daya, sekitar 375 km dari Paris. Dole juga merupakan kota kelahiran ilmuwan terkenal Prancis, ahli vaksin rabies, Louis Pasteur.

Kegiatan berlangsung selama tiga pekan, bertempat di ruang Laloy dan La Fabrique, Kota Dole. Pelatihan diikuti oleh 300 siswa-siswi sekolah dasar dan menengah serta para guru.

Baca juga : Pemkot Semarang Pecat 484 Pegawai Non ASN

Mereka berasal dari sekolah Jean Jaurès de Vals di Dole dan siswa-siswa sekolah dari kota-kota sekitarnya, seperti Ucel, Aisac, Asperjoc, Entraingues, dan Labegude. Selain berlatih gamelan, peserta juga belajar mengenal budaya-budaya di Indonesia secara umum, geografi, dan Bahasa Indonesia. Selain para siswa, masyarakat kota setempat juga mengikuti kegiatan tersebut.

Pada 3 Juni 2021, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Paris melakukan pendampingan pelatihan gamelan kepada para pelajar yang berlokasi di La Fabrique.

Para peserta tampak antusias mengikuti pelatihan ini. Kepada Atdikbud, salah satu siswa mengutarakan ketertarikannya mempelajari gamelan. Melalui kegiatan ini mereka mengetahui lebih banyak tentang Indonesia dan semakin tertarik untuk datang ke Indonesia.

Baca juga : Pengelola Pariwisata Harap Munas Kadin Tetap Digelar Di Bali

Salah satu orang tua juga mengutarakan, melalui pelatihan gamelan ini dia bisa mempelajari arti kebersamaan. Karena gamelan adalah sebuah instrumen sosial yang memiliki filosofi yang dalam untuk kehidupan. Acara pelatihan ditutup dengan konser oleh para peserta dan profesional dari Asosiasi Kotekan pada Jumat (4/6) lalu di di ruang La Fabrique, Dole.

Penutupan ini dihadiri Wakil Kepala Perwakilan (Wakeppri), Fernando Alwi dan Atdikbud KBRI Paris, Prof Warsito, yang diterima oleh Wakil Wali Kota Dole, Jean-Philippe Levebre.

Dalam sambutannya, Fernando Alwi mengapresiasi para peserta pelatihan dan Asosiasi Kotekan karena mampu merealisasikan sebuah konser gamelan yang sangat bagus, mengingat peserta yang hanya mendapatkan pelatihan yang cukup singkat.

Baca juga : Di Tengah Pandemi, PT Saraswanti Tebar Dividen Rp 89 M

Kegiatan ini juga menjadi bagian penting dari hubungan bilateral Indonesia - Prancis. Secara terpisah, di sela-sela berdiskusi dengan Direktur Conservatoire, Atdikbud, Prof Warsito berharap, agar gamelan ini nantinya dapat menjadi bagian dari pembelajaran di kurikulum sekolah di Kota Dole. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.