Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gus Halim: Program Smart Village Harus Berkelanjutan

Kamis, 16 Desember 2021 16:59 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengingatkan, program desa cerdas yang diinisiasi kementeriannya harus berkelanjutan. Dalam pengembangan desa menjadi smart village atau desa cerdas tidak ada kata berhenti, apalagi mundur.

"Hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah program adalah aspek keberlanjutannya. Semula jadi desa cerdas, jangan sampai setelah program ini selesai, kemudian selesai juga kecerdasannya, itu jangan sampai," ucapnya saat membuka pelaksanaan bimbingan teknis bagi para "duta digital" untuk desa cerdas bertajuk "Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa", di Jakarta, seperti keterangan yang diterima RMid, Kamis (16/12).

Dalam kesempatan itu, Gus Halim juga menyemangati para peserta bimbingan teknis dengan menyebut, kunci keberhasilan program smart village ada pada mereka sebagai duta digital.

Baca juga : Saut Situmorang: Hukuman Mati Tak Membangun Peradaban Hukum yang Berkelanjutan

Karena itu, dia berharap semua duta digital dapat melaksanakan apa yang menjadi tugas masing-masing sebaik mungkin. Jika tiap duta digital membikin tim dan melatih warga di masing-masing desa, maka smart village akan bisa berkelanjutan, walaupun program-program yang dilaksanakan oleh Kemendes PDTT sudah selesai.

"Jadi kita akan semakin lebar. Dari satu jadi lima, lima jadi dua puluh lima, terus sampai di lima desa itu terbangun sebuah iklim, sebuah suasana yang utuh untuk mendukung yang terkait dengan perwujudan desa cerdas," tuturnya.

Menurut Gus Haim, konsep desa cerdas merupakan hasil adopsi dari konsep smart city. Bedanya, untuk smart village ada pelokalan pada komponen-komponen dan indikator-indikatornya, disesuaikan agar lebih cocok dengan konteks desa dan kelurahan.

Baca juga : Gus Halim: Pariwisata Majukan Desa

Pada pokoknya, desa cerdas didefinisikan sebagai desa yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek pembangunan desa.

Desa cerdas menjadi kerangka kerja untuk membangun akuntabilitas, peran, dan tanggung jawab otoritas pengambil keputusan agar lebih efektif dan efisien.

"Tentunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi melalui media situs web, data seluler, media sosial serta layanan lain yang didukung oleh jaringan internet, dan yang paling penting harus berdasarkan karakteristik lokal desa," tambahnya.

Baca juga : Buruh Nilai Polri Sudah Banyak Berubah Dan Humanis

Gus Halim juga menambahkan, saat ini jumlah duta digital untuk program desa cerdas adalah 48 orang. Kelak ke-48 duta digital dari 18 kabupaten ini akan menangani lima desa. Setelah bimbingan ini para duta digital pada program smart village akan melatih warga desa untuk dijadikan sebagai duta desa di masing-masing desa yang mereka tangani. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.