Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lawan Omicron, Alat Genome Sequencing Siap Disebar Ke Luar Jawa

Senin, 27 Desember 2021 10:12 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers terkait Perkembangan Penanganan COVID-19 dan Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (27/12/2021) secara virtual. (Sumber: Tangkapan Layar)
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers terkait Perkembangan Penanganan COVID-19 dan Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (27/12/2021) secara virtual. (Sumber: Tangkapan Layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan, Kementerian Kesehatan konsisten melakukan empat strategi untuk menangani pandemi Covid-19, termasuk Omicron.

"Pertama adalah protokol kesehatan atau 3M, kedua adalah surveilans atau 3T atau isolasi, ketiga adalah vaksinasi, yang keempat adalah terapeutik atau perawatan,” ujar Menkes dalam keterangan pers terkait Perkembangan Penanganan Covid-19 dan Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (27/12) secara virtual.

Menkes menekankan pentingnya disiplin dalam penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) untuk menekan penularan virus Covid-19. Masyarakat diimbau untuk terus disiplin dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

“Saya lihat, banyak rakyat kita yang masuk mal atau masuk restoran-restoran suka lupa pakai (aplikasi PeduliLindungi). Dalam hal ini, petugas punya kewajiban untuk mengingatkan. Kenapa? Karena ini membantu kita untuk menyaring, kalau misalnya ada orang yang berpotensi menular, tapi tidak disiplin masih jalan-jalan,” papar Menkes.

Selain itu, Menkes juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak esensial ke luar negeri, mengingat tingginya penyebaran kasus Omicron global.

Baca juga : Masa Inkubasi Omicron Lebih Singkat, Bagaimana Faktanya?

“Tidak usah pergi ke luar negeri kalau tidak sangat urgent, karena sekarang sumber penyakitnya ada di sana. Semua orang yang kembali, banyak yang terkena. Jadi lindungilah diri kita, jangan ke luar negeri,” tegas Menkes.

Sebanyak  98 persen kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pelaku perjalanan internasional. Oleh karena itu, pemerintah akan memperketat karantina pelaku perjalanan tersebut.

“Kita harus melindungi 270 juta rakyat kita yang sekarang sudah kondisinya baik. Jadi, tolong dipahami bahwa proses karantina kedatangan luar negeri untuk warga negara Indonesia akan kita perketat,” tegasnya.

Beberapa tempat karantina terpusat yang disiapkan pemerintah antara lain di Jakarta, Surabaya, Batam, dan Entikong terutama untuk mengantisipasi kepulangan para pekerja migran Indonesia (PMI).

“Kita sudah menghitung juga berapa orang yang akan datang berdasarkan pola kedatangan tahunan lalu. Memang bedanya, sekarang karantinanya 10 hari. Jadi, di awal-awal kemarin, ada sedikit kepadatan. Tapi, sekarang sudah kita atur,” terang Menkes.

Baca juga : Bahas Keamanan Pemilu, Polda Kalteng Beri Masukan Ke Bawaslu

Selain penegakan protokol kesehatan dan memperketat karantina, pemerintah juga memperkuat surveilans atau deteksi dengan memperbanyak peralatan tes PCR yang dapat mengidentifikasi varian Omicron.

“Kita sudah sebarkan di seluruh pintu-pintu masuk luar negeri utama, sehingga kita bisa lebih cepat mengidentifikasi Omicron menggunakan tes PCR yang cuma 4-6 jam dibandingkan dengan tes genome sequencing antara 3-5 hari,” tuturnya.

Pemerintah juga memperkuat surveilans dengan memperbanyak peralatan genome sequencing sebanyak 15 unit yang akan disebar ke berbagai wilayah di Tanah Air.

“Mudah-mudahan, awal tahun depan segera datang, dan akan kita sebarkan ke seluruh pulau-pulau Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua). Agar tes genome sequencing ini menjadi lebih cepat dan juga jaringannya menjadi lebih kuat, tidak hanya di Jawa saja,” ujar Budi.

Terkait vaksinasi, Menkes menekankan, pemerintah akan terus mempercepat guliran vaksinasi nasional terutama bagi kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi jika terpapar Covid-19.

Baca juga : Hadapi Omicron, Sentra vaksinasi Anak Dibuka Di Ancol

“Penting buat kita mempercepat vaksinasi, terutama kalangan yang berisiko yaitu lansia dan orang-orang yang imunitasnya terganggu. Harus cepat kita vaksinasi, agar mereka tidak tertular oleh Omicron,” tandas Menkes.

Pemerintah saat ini juga telah mempersiapkan fasilitas kesehatan dan obat-obatan untuk menghadapi kemungkinan adanya lonjakan kasus.

“Kita juga sudah mempersiapkan rumah sakit-rumah sakit kita. Baik itu tempat tidurnya, obat-obatannya, oksigennya juga sudah kita pasang cukup banyak. Ada 16 ribu lebih oksigen generator dan 31 oksigen konsentrator sudah kita pasang, agar bisa mempersiapkan mudah-mudahan tidak terjadi,” tandasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.