Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ditemukan Lagi 3 Karung Di Pariaman, Sumbar

E-KTP...Ee...Kacau

Kamis, 13 Desember 2018 06:46 WIB
Ilustrasi e-KTP. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi e-KTP. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - E-KTP benar-benar kacau. Belum kelar kasus penemuan ribuan e-KTP di Duren Sawit, Jakarta Timur, publik kembali dihebohkan dengan penemuan ribuan e-KTP di Kota Pariaman, Sumatera Barat. Ribuan keping e-KTP itu ditemukan warga di Desa Kampung Baru, Kecamatan Pariaman Tengah. Ribuan e-KTP dalam karung itu, tergeletak begitu saja di dekat permukiman.

Setelah mendapat laporan warga, polisi mengamankan ribuan e-KTP tersebut. Kemudian melakukan pengecekan bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman. Kapolres Kota Pariaman AKBP Andry Kurniawan menuturkan, seluruh e-KTP tersebut sudah ditarik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Padang Pariaman dari pemiliknya, karena telah diganti dengan yang baru. "E-KTP tersebut berasal dari Kabupaten Padang Pariaman yang merupakan bekas penggantian identitas, alamat, pekerjaan dan lain sebagainya," kata Andry, Rabu (12/12).

Polisi belum menemukan pelaku yang diduga meletakkan seribu lebih keping e-KTP tersebut. Polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap para pegawai Disdukcapil, untuk mengusut kemungkinan adanya unsur kelalaian atau pelanggaran. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman Fadhly memastikan, seribuan e-KTP tersebut merupakan bekas penggantian dari masyarakat di daerah tersebut.

Baca juga : Gaji Naik THR Naik, PNS Dimanja Di Tahun 2019

Penggantian tersebut meliputi alamat, pekerjaan, elemen data termasuk perubahan data pascapemekaran nagari di Kabupaten Padang Pariaman. Pihaknya sedang menelusuri keteledoran tersebut, sehingga seribuan e-KTP itu berada di sekitar permukiman warga, dan hanya berjarak sekitar satu kilometer dari kantor dinas terkait. "Kami akan koreksi di tingkat internal atas persoalan ini," ujarnya.

Meski sudah diklarifikasi Pihak Disdukcapil, penemuan ini menambah daftar panjang masalah e-KTP. Masalah tercecernya ribuan e-KTP bukan kali ini saja. Sebelumnya, publik juga dihebohkan oleh penemuan 2.005 keping e-KTP di Duren Sawit, Jakarta Timur. Dari jumlah tersebut, 63 keping di antaranya rusak, sisanya habis masa berlakunya tahun 2016, 2017, dan 2018.

Sebelumnya ada juga kasus penjualan blangko e-KTP di internet. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis mengaku kasus-kasus seperti ini mengkhawatirkan. Karena bisa berpotensi menyebabkan malpraktek dalam Pemilu 2019. Pasalnya, e-KTP adalah satu-satunya dokumen yang bisa digunakan untuk melaksanakan hak pilih. Dengan kasus ini, dikhawatirkan ada e-KTP yang bukan dikeluarkan Dukcapil.

Baca juga : Kalau Sering Dekat, Kadang-Kadang Lupa

Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) M Afifuddin meminta kepolisian segera menuntaskan penyelidikan kasus ini. Hal itu untuk memastikan ribuan e-KTP tidak digunakan untuk menyalahgunakan daftar pemilih Pemilu. "Jangan sampai dijadikan alat untuk mendaftar di DPT," kata Afifuddin, Rabu (12/12).

Terkait hal ini, Cawapres Sandiaga Uno prihatin dengan kasus penemuan e-KTP di beberapa wilayah. Menurut dia, hal tersebut berpotensi mencederai rasa keadilan dan kejujuran Pemilu 2019. Pengamat politik Said Salahudin mengatakan, kasus ini memperjelas masalah e-kTP makin runyam dan kacau. Karena kasus penemuan tersebut, banyak pihak berasumsi e-KTP digunakan untuk kepentingan Pemilu 2019. Said meminta penyelesaian temuan ribuan e-KTP tak hanya diselesaikan oleh Kemendagri dan Kepolisian, tapi juga oleh DPR.

Lembaga legislatif punya tanggung jawab mengevaluasi kinerja Kemendagri sebagai pelaksana undang-undang. Persoalan KTP elektronik ini kan sudah sangat kronis. Ini sudah menjadi virus yang membahayakan Pemilu," kata Said. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.