Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Produktivitas Panen Perdana Kentang Food Estate Wonosobo Lampaui Target

Minggu, 23 Januari 2022 12:47 WIB
Panen kentang di kawasan Food Estate Wonosobo/Ist
Panen kentang di kawasan Food Estate Wonosobo/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mewujudkan strategi pengembangan Kawasan Sayuran dan Tanaman Obat yang maju, mandiri dan modern. Antara lain, dalam bentuk Pengembangan Kawasan Hortikultura  Agroindustri atau lebih dikenal dengan Food Estate (FE). 

Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan mengembangkan FE Hortikultura di Pulau Jawa, salah satunya di Wonosobo.

Komoditas hortikultura yang dikembangkan di FE Wonosobo ini adalah kentang, bawang merah, bawang putih dan aneka cabe dengan luasan total 339,96 ha.

FE Wonosobo menjadi program super prioritas dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Desember 2021. 

Dalam kunjungannya, Jokowi memberikan amanah agar program ini dapat dirasakan manfaatnya oleh petani, dengan peningkatan produktivitas dan jaminan pasar sehingga penghasilan petani meningkat.

Baca juga : Kementerian LHK Catat 6 Provinsi Belum Capai Target

Menindaklanjuti arahan tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam berbagai kesempatan meminta jajarannya melakukan pengawalan intensif, agar kemanfaatan program tersebut benar-benar dirasakan oleh petani.

Indikatornya terlihat dari peningkatan produktivitas panen, jaminan pemasaran dan peningkatan pendapatan petani.

Dukungan SYL ini berbuah manis saat panen perdana komoditas kentang di FE Wonosobo yang dikelola oleh Kelompok Tani Tunas Muda di Desa Igirmranak, Kecamatan Kejajar, terbukti meningkatkan produktivitas sebesar 3.721 ton per ha atau sekitar 28,08 persen.

Efisiensi biaya produksi juga turut meningkat. Sebelum program FE biaya produksi mencapai Rp 90 juta per ha, setelah program ini berjalan biaya produksi cukup Rp84 juta per ha.

Dengan biaya produksi tersebut, hasil panen mampu mencapai Rp 121 juta per ha, sehingga pendapatan bersih yang berhasil diraih oleh petani sekitar Rp 37 juta per ha setiap musim tanam. 

Baca juga : Perkuat Benteng Pertahanan, Persita Rekrut Bek Jebolan Liga 2

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat mengikuti panen perdana, sekaligus menyaksikan langsung proses pengukuran ubinan hasil panen, mengaku sangat bangga dan bersyukur atas usaha para petani mengembangkan pertanian. Khususnya komoditas kentang di area FE tersebut.  

"Ini potensi yang luar biasa. Kami sampaikan kepada petani bahwa bertani itu menjanjikan. Hasilnya sangat luar biasa dan dapat mengangkat harkat dan martabat petani, khususnya di Kabupaten Wonosobo," ujar Afif di depan ratusan petani setempat. 

Afif menambahkan, ada peningkatan produktivitas lebih dari 3 ton per Ha dibanding rata-rata produktivitas kota Wonosobo.

Capaian ini tak lepas berbagai faktor, antara lain benih bermutu, petani yang ulet dan sabar, serta teknologi. 

Kegiatan panen kentang di FE ini juga dihadiri oleh offtaker PT Semangat Bersama Enterprenership (SBE). Hal ini sesuai dengan tujuan FE untuk memberi jaminan pasar bagi petani. 

Baca juga : Ayo, Saatnya Kurangi Impor Bawang Putih

Hasil panen langsung dibeli oleh PT SBE sesuai dengan harga yang disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS). 

Ditemui terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan, pihaknya akan terus melakukan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas program pengembangan kawasan hortikultura. 

Prihasto mengungkapkan, ke depannya, pemerintah akan terus memperluas jangkauan program, sehingga petani yang ikut berpartisipasi dalam program serupa akan semakin banyak.

"Offtaker atau investor akan terus kita gandeng agar ada keberlanjutan usahatani terutama aspek pemasaran. UMKM maupun industri besar olahan kentang juga terus kita dorong mengungkit pertumbuhan produksi dan pendapatan petani," pungkas Prihasto. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.