Dark/Light Mode

Produktivitas Petani Terus Membaik

Ayo, Saatnya Kurangi Impor Bawang Putih

Kamis, 23 Desember 2021 07:00 WIB
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin melihat produktivitas bawang putih di tingkat petani terus membaik. Meningkatnya produksi petani mesti didukung dengan kebijakan membatasi impor bawang putih.

Akmal menyayangkan tingginya ketergantungan impor untuk komoditi ini. Bawang putih yang masuk ke dalam negeri tiap tahun mencapai 507 ribu ton per tahun.

“Belum ada perubahan situasi importasi bawang putih yang tiap tahun kita tinggi sekali angka impornya,” kata Akmal, kemarin.

Baca juga : Universitas Pancasila Resmikan Pura Widya Santika di Lingkungan Kampus

Akmal mencatat, 99 persen importase bawang putih yang masuk saat ini berasal dari Negeri Tirai Bambu. Sisanya berasal dari India, Taiwan, Amerika Serikat, dan Mesir yang angkanya hanya ratusan hingga maksimal 2 ribu ton.

“Padahal program-program Pemerintah di Kementan sudah sangat mendukung (untuk peningkatan produktivitas bawang putih),” katanya.

Politisi senior PKS ini mengatakan, China menjadi negara produsen bawang putih terbesar. Pada 2015, impor bawang putih asal China 482 ribu ton, 2016 sebesar 445 ribu ton, 2017 sebesar 550 ribu ton, 2018 sebesar 585 ribu ton, dan 2019 sebesar 472 ribu ton.

Baca juga : Elektabilitasnya Terus Naik, Airlangga Jadi Kuda Hitam Di Pilpres

Besarnya impor bawang putih menyebabkan komoditas ini selalu mengalami defisit neraca perdagangan dari 1996.

Akmal meminta impor bawang putih ini memperhatikan kemampuan produksi dalam negeri. Para importir harusnya mampu memprediksi situasi dan kebutuhan dalam negeri.

Mesti ada kebijakan agar impor menurun dan kebutuhan masyarakat akan bawang putih terpenuhi dengan harga terjangkau.

Baca juga : Tingkatkan Produksi, Kementan Ajak Peternak Kembangkan Korporasi

Akmal menyebut, produktivitas petani membaik karena dukungan Pemerintah melalui kebijakan wajib tanam bawang putih melalui program kemitraan antara importir dan petani. Dan juga melalui dukungan anggaran melalui Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.