Dark/Light Mode

Genjot Produksi, Airlangga Groundbreaking Perluasan PT Smelting Gresik

Sabtu, 19 Februari 2022 13:31 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (dua dari kanan) saat melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama perluasan pabrik PT Smelting di Kabupaten Gresik, Jatim, didampingi Menperin Agus Gumiwang (kanan), Sabtu (19/2) (ANTARA/Abdul Malik)
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (dua dari kanan) saat melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama perluasan pabrik PT Smelting di Kabupaten Gresik, Jatim, didampingi Menperin Agus Gumiwang (kanan), Sabtu (19/2) (ANTARA/Abdul Malik)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus memperluas pengembangan industri di kawasan Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Salah satunya, perluasan PT Smelting Gresik dengan investasi sebesar Rp 3,2 triliun.

"Perluasan ini untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 30 persen dari kapasitas sebelumnya. Produksi saat ini mencapai 300 ribu ton katoda, dan dengan adanya perluasan melalui investasi sebesar Rp 3,2 triliun diharapkan bisa menjadi 342 ribu hingga 350 ribu ton katoda tembaga per tahun," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama perluasan pabrik PT Smelting di  Gresik Jatim dikutip Antara Sabtu (19/2).

Ia mengatakan, perluasan ekspansi ini juga melengkapi apa yang sebelumnya diresmikan Presiden Jokowi, dengan kapasitas total serapan cover konstentrad 1 juta dan akan menjadi 1,3 juta. Ditambah di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik yang akan menambah menjadi 2 juta ton konsentrat per tahun.

Baca juga : Gerakan Komunitas Kreatif Pendukung Airlangga Hartarto Bakal Deklarasi Di 4 Kota Wilayah Jatim

Dengan terus adanya perluasan dan pengembangan industri di Gresik, diharapkan seluruh produksi Freeport bisa diproses di dalam negeri. Selain itu, hal ini membuktikan kekuatan Indonesia di Industri bisa terus ditingkatkan, dan Gresik diharapkan bisa menjadi kluster pengelolaan industri konsentrad.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Komersial, Irjuniawan P Radjamin mengatakan, pembangunan perluasan pabrik ini membutuhkan waktu dua tahun. "Ditargetkan, pembangunan selesai sebelum akhir Desember 2023," katanya.

Selama ini, PT Smelting mengolah konsentrat tembaga hasil tambang PT Freeport Indonesia di Papua. PT Smelting mempunyai tiga pabrik, terdiri dari pabrik peleburan (smelter), pabrik pemurnian (refinery) dan pabrik asam sulfat.

Baca juga : Percepat Target Zero Emisi 2050, Perhutani Gandeng Pertamina Power

"Pekerjaan ekspansi kali ini untuk menambah pabrik asam sulfat baru. Juga menaikkan kapasitas beberapa peralatan di smelter dan menambah jumlah sel elektrolisa di refinery,” jelas Wawan.

Dengan pembangunan pabrik baru ini, PT Smelting yang semula hanya mengolah 1 juta ton konsentrat tembaga per tahun, akan meningkat menjadi 1,3 juta ton konsentrat per tahun.

"PT Smelting terus berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap negeri. Dengan peningkatan kapasitas produksi ini, tentu akan makin mengokohkan Indonesia sebagai salah satu produsen tembaga dunia," kata Wawan, menegaskan. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.