Dark/Light Mode

Percepat Target Zero Emisi 2050, Perhutani Gandeng Pertamina Power

Jumat, 11 Februari 2022 19:40 WIB
Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro. (Foto: Ist)
Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perum Perhutani menggandeng Pertamina Power Indonesia (PPI) untuk mempercepat pencapaian target Zero Emission BUMN pada 2050. Caranya melalui penghitungan carbon stock di  berbagai lahan milik Perhutani dan Inhutani di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro mengapresiasi, upaya Pertamina Power Indonesia yang telah terlibat intens dalam aksi mitigasi perubahan iklim untuk mencapat target Net Zero Emission BUMN 2050 di wilayah Perum Perhutani.

“Sinergi ini adalah upaya mempercepat target Net Zero Emission BUMN pada 2050 dan target Indonesia sebelum 2060 sesuai Kesepakatan Paris dan Pertemuan COP26 di Glagow, akhir tahun lalu ,” jelas Wahyu  saat kick-off meeting “Pembahasan Net Zero Emission” secara daring bersama Pertamina Power Indonesia, Rabu (9/2) lalu.

Wahyu hadir juga Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perhutani Endung Trihartika, Direktur Pengembangan dan Perencanaan Strategis Pertamina Power Indonesia Fadli Rahman, serta Perwakilan Carbon Offset Asia Glory Harimas dan Yuza.

Baca juga : Gandeng Pemda, IPDN Gelar Vaksinasi Booster Covid-19

Menurut Wahyu, proyek ini akan sukses dengan menggabungkan data dari lahan-lahan yang berpotensi menyerap gas karbon, di antaranya lahan hutan ataupun lahan gambut. Dalam kegiatan ini Perhutani akan melibatkan Anak Perusahaan PT Inhutani I, II dan III yang memiliki wilayah konsesi Hutan Alam di Kalimantan dan Sulawesi.

Dia berharap agar Pertamina Power Indonesia bisa terus memantau proyek ini selama 3-5 tahun kedepan dan melakukan perhitungan dinamika carbon stock (cadangan karbon) selama proyek berlangsung.

“Kami akan melibatkan Inhutani I sampai III karena mereka memiliki hutan alam yang cukup potensial menyerap gas karbon,” tegas Wahyu.

Seperti diketahui, cadangan carbon adalah jumlah C yang disimpan dalam komponen biomasa dan nekromasa baik di atas permukaan tanah dan di dalam tanah (Bahan organik tanah, akar tanaman dan mikroorganisma) per satuan luasan lahan.

Baca juga : Pengamat Sebut Feronikel Antam Punya Prospek Menarik

Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Perencanaan Strategis Pertamina Power Indonesia, Fadli Rahman menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan titik kritikal karena Pertamina Power Indonesia memiliki SDM maupun teknologi yang mampu melakukan perhitungan Cadangan Karbon.

Fadli menyambut positif sikap Perum Perhutani yang telah mengambil langkah untuk berkerja sama dengan Pertamina Power Indonesia. Sebab, Pertamina Power Indonesia memang memiliki SDM dan teknologi perhitungan carbon stock yang kompeten.

“Kami akan melaksanakan Studi Kelayakan, jika perhitungan carbon stock sudah dilakukan di semua wilayah kerja Perum Perhutani dan Anak Perusahaannya,” jelas Fadli.

Sedangkan, perwakilan Carbon Offset Asia Yuza mengatakan selama ini perhitungan cadangan karbon hanya dilakukan di lahan gambut mengingat kemampuannya yang sangat besar dalam menyerap emisi.

Baca juga : Cegah Spekulan Tanah Di IKN, Pemerintah Siapkan PP Pertanahan

Namun karena Perhutani dan Anak Perusahannya memiliki wilayah kerja yang luas untuk perhitungan cadangan gas karbon, dia menyarankan, agar hasil perhitungannya nanti menjadi data yang bersifat terbuka (open source).

“Data yang open source ini akan memudahkan masyarakat ikut melakukan pemantauan terhadap proyek ini project," ujarnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.