Dark/Light Mode

Hari Nyepi Momentum Menjadikan Agama Sebagai Sumber Inspirasi

Kamis, 3 Maret 2022 09:41 WIB
Wamenag hadiri Tawur Agung Kesanga di Prambanan
Wamenag hadiri Tawur Agung Kesanga di Prambanan

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Saadi berpesan Perayaan Hari Raya Nyepi momentum menjadikan agama sebagai  sumber inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pesan itu disampaikan Wamenag saat menghadiri upacara Tawur Agung Kesanga di Pelataran Candi Prambanan, .Upacara ini merupakan rangkaian dari perayaan Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Caka 1944 dengan tema “Aktualisasi Nilai Tattwam Asi dalam Moderasi Beragama menuju Indonesia Tangguh”. 

Dalam sambutannya, Wamenag mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1944. Kepada umat Hindu, Ia berpesan tentang pentingnya menjadikan agama sebagai sumber inspirasi.

“Dalam berbagai kesempatan, Menteri Agama selalu menekankan bahwa agama harus menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan pemahaman ini, diharapkan dalam beragama tak hanya akan terwujud kedekatan makhluk dengan Tuhan, namun juga memunculkan sikap saling menghormati, toleransi dan sekaligus memuliakan alam seisinya,” pesan Wamenag di Prambanan, Rabu (2/3).

Baca juga : Wamenag Ingin Agama Jadi Sumber Inspirasi

Menurut Wamenag, perayaan Dharma Santi Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1944 ini tepat untuk menjadi momentum mengimplementasikan ajaran “tat twam asi” yang bermakna "aku adalah engkau”. “Ajaran ini harus menginspirasi untuk saling menghormati, saling rukun dan bertoleransi," tegas Wamenag. 

“Dengan inspirasi ajaran "tat twam asi" tersebut, sudah sepatutnya umat Hindu memperlakukan orang lain apa pun agama, suku, dan kelas sosialnya secara adil tanpa ada diskriminasi,” sambungnya. 

Wamenag menilai, ajaran “tat twam asi” menjadi salah satu inti moderasi beragama yang roadmapnya telah selesai disusun oleh Kementerian Agama dan akan menjadi acuan kehidupan bermasyarakat di seluruh Indonesia.

Berkenaan dengan Nyepi, Wamenag mengatakan, bahwa inti dari perayaan itu adalah  “menyepikan diri”. Umat Hindu diajak untuk melakukan “pengendalian diri” dengan 4 cara, yaitu  Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, Amati Lelanguan, yang dikenal dengan Catur Brata.

Baca juga : Pastikan, Anak Sehat Sebelum Divaksin

Pelaksanaan Catur Brata penyepian, katanya, merupakan kesempatan bagi umat Hindu untuk melakukan renungan suci dan intropeksi diri secara mendalam sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas diri agar menjadi pribadi yang lebih baik dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Sehingga, umat Hindu bisa menemukan cahaya teduh diri dan menjadi lentera dalam menatap masa depan bangsa dan negara.

“Dengan memaknai Hari Raya Nyepi, saya percaya umat Hindu akan dapat lebih berkontribusi dan berperan aktif dalam menciptakan keharmonisan, memelihara kerukunan, dan membangun rasa persaudaraan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang cinta damai,” tuturnya.

“Seluruh umat Hindu dapat menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada sebagai perekat persatuan dan persaudaraan antar sesama anak bangsa,” sambungnya. 

Turut hadir, Plt Dirjen Bimas Hindu, Komang Sri Marheni, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud-Ristek, Hilmar Farid, Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.  Wisnu Bawotarunajaya, Sekda Provinsi Jateng, Sumarno, Ketua Umum PHDI Mayjen Purn Wisnu Bawatanaya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, Ketua Panitia Nasional Brigjen TNI Putra Widyastawa, Kakanwil Kemenag Jateng, Mustain Ahmad dan Kakanwil Kemenag DIY Masmin Afif, serta umat Hindu dari berbagai daerah. [MFA]

Baca juga : Sanksi WADA Dicabut, Menpora Tegaskan Tugas Satgas Terus Jalan Untuk Investigasi

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.