Dark/Light Mode

Menko PMK: Progres Proyek Huntap NTT Baru 90 Persen

Rabu, 23 Maret 2022 19:39 WIB
Menko PMK, Muhadjir Effendy meninjau hunian tetap (huntap) untuk korban bencana Badai Siklon Tropis Seroja di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (23/3).
Menko PMK, Muhadjir Effendy meninjau hunian tetap (huntap) untuk korban bencana Badai Siklon Tropis Seroja di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (23/3).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau pembangunan hunian tetap (huntap) untuk korban bencana Badai Siklon Tropis Seroja di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (23/3).

Menko PMK mengatakan, huntap disiapkan untuk korban yang rumahnya terdampak berat dan harus pindah. “Bagi yang terdampak tapi tidak harus pindah (ringan dan sedang), tetap diberi stimulan berupa bantuan uang tunai untuk membangun kembali hunian,” jelas Muhadjir.

Dalam kunjungannya, Menko PMK menyaksikan di dalam huntap tersebut sudah tersedia Infra Kawasan Pemukiman, seperti air bersih, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), jalan lingkungan dan sanitasi.

Baca juga : Proyek Super Anti Banjir Baru Berjalan 10 Persen

Ia meminta Kementerian PUPR dan Pemerintah Kota Kupang segera menyiapkan huntap yang sudah selesai dan mengatur penyerahan huntap kepada warga korban bencana. “Saya minta kalau sudah tidak ada masalah, segera diserah-terimakan ke Pemkot agar segera diatur, sebelum nanti warga khawatir dan secara sepihak masuk ke rumah tidak beraturan,”  katanya.

Lebih lanjut, Menko PMK mengatakan, bagi korban terdampak berat yang belum mendapatkan rumah bahwa pembangunan tahap berikutnya akan segera dilakukan. Mengingat saat ini baru 173 korban yang mendapatkan huntap dari total 405 korban terdampak berat. “Jumlahnya masih cukup besar. Jadi saya minta warga untuk sabar, karena Pemerintah pasti akan memperhatikan,” katanya lagi. 

Selain itu, Menko PMK akan segera berdiskusi dengan Pemerintah setempat terkait bantuan dana tunggu tahap dua bagi warga terdampak berat yang belum cair. “Kalau dana stimulan untuk korban yang tidak relokasi sudah turun semua. Tinggal dievaluasi dan dipastikan apakah korban berhak atau tidak, nanti di cek ulang, baru diserahkan,” ujarnya.

Baca juga : Pemprov DKI Geber Program Pengendalian Banjir 942

Dalam kesempatan itu, Menko PMK didampingi Wali Kota Kupang,  Jefirstson R. Riwu Kore, Direktur Jendral Cipta Karya, Diana Kusumastuti, dan Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi NTT dan NTB, Widiarto.

Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi NTT dan NTB Widiarto mengatakan, saat ini pembangunan huntap sudah tahap finishing akhir dan selanjutnya akan diserahkan ke Pemerintah Kota setempat. “Huntap ini menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), luas tanahnya 9x12 meter dan konstruksi tanah sudah sesuai standar tahan gempa,” ungkap Widarto. 

Sebagai informasi, sebanyak 173 huntap akan dibangun di Kelurahan Manulai II, Kec. Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Secara keseluruhan pembangunan huntap totanya 1.922 unit yang tersebar di 6 Kabupaten/Kota.  Progres pembangunan mencapai 88,65 persen atau hampir 90 persen, dan ditargetkan rampung pada Mei 2022 mendatang. [DIR]

Baca juga : Menperin: Diskon PPnBM Kerek Produksi Mobil Sampai 66,8 Persen


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.