Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Penambahan angka kasus Covid-19 di Indonesia berhasil ditekan hingga di bawah 500 kasus per hari.
Pemerintah pun menyatakan, saat ini dalam masa transisi dari pandemi Covid-19 menjadi endemi. Tapi, pakar epidemiologi Dicky Budiman mengingatkan, endemi bukanlah tujuan akhir Covid-19.
Baca juga : Frisian Flag Indonesia Serahkan Beasiswa Bagi Anak Indonesia Terdampak Covid-19
“Kita sudah di dalam track yang benar. Tapi saya ingin meluruskan berbagai statement bahwa kita jangan sampai menjadikan endemi sebagai tujuan. Endemi bukan tujuan,” ujar Dicky dalam diskusi virtual, kemarin.
Dia menjelaskan, berdasarkan berbagai literatur, pandemi merupakan pertumbuhan penyakit secara eksponensial yang terjadi di berbagai negara setiap harinya. Sedangkan endemi, wabah penyakit yang secara konsisten ada tetapi terbatas pada daerah tertentu saja.
Baca juga : Indonesia Siap Keluar Dari Darurat Covid-19
“Saat ini kita sudah tepat bahwa Indonesia sudah masuk fase transisi dari pandemi menuju endemi. Dari setiap sejarah pandemi memang seperti itu,” jelasnya.
Tapi diingatkan Dicky, bagi Indonesia yang penanganan Covid-nya diakui global, harus ada target yang lebih baik dari sekadar masuk ke masa endemi.
Baca juga : SEA Games, Asnawi Dipastikan Turun Lawan Timor Leste
“Yang utama dalam penanganan pandemi adalah pengendalian Covid-19. Pengendalian adalah tujuannya,” imbuh Dicky.
Epidemiolog Universitas Griffith Australia ini menyatakan, ketika mengarah kepada pengendalian, maka kasus bisa turun sangat signifikan. Kalau bisa, angka kematian harus nol. Nah, kalau endemi, kasus tetap ada, meski sedikit. Yang meninggal, juga tetap ada.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya