Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Buka GPDRR, Jokowi Tawarkan 4 Konsep Resiliensi Hadapi Bencana Ke Dunia

Rabu, 25 Mei 2022 13:56 WIB
Presiden Jokowi membuka Forum Global Pengurangan Risiko Bencana atau the 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, di Bali, Rabu (25/5). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
Presiden Jokowi membuka Forum Global Pengurangan Risiko Bencana atau the 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, di Bali, Rabu (25/5). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi secara resmi membuka Forum Global Pengurangan Risiko Bencana atau the 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. Pertemuan ini digelar secara hybrid dari Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Rabu (25/5).

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan empat konsep resiliensi berkelanjutan dalam menghadapi risiko bencana yang ditawarkan Indonesia kepada dunia.

“Dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction kali ini, Pemerintah Indonesia menawarkan kepada dunia konsep resiliensi berkelanjutan sebagai solusi untuk menjawab tantangan risiko sistemik menghadapi semua bentuk bencana, termasuk menghadapi pandemi dan sekaligus mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan,” ujarnya, seperti dikutip setkab.go.id.

Baca juga : Safari Ramadan, Telkom Pastikan Kesiapan Infrastruktur Hadapi Ramadan Dan Lebaran

Pertama, Jokowi menekankan pentingnya memperkuat budaya dan kelembagaan siaga bencana yang antisipatif, responsif, dan adaptif menghadapi bencana. “Pendidikan aman bencana serta kelembagaan pemerintahan dan sosial yang sinergis dan tanggap terhadap bencana harus menjadi prioritas kita bersama,” ujarnya.

Kedua, setiap negara harus berinvestasi dalam sains, teknologi, dan inovasi termasuk dalam menjamin akses pendanaan dan transfer teknologi. Jokowi menilai, akses pendanaan merupakan isu yang penting yang harus ditangani secara serius.

“Indonesia menyusun strategi pendanaan dan asuransi bencana dengan membentuk dana bersama atau pooling fund serta penggunaan dan pembangunan di tingkat desa melalui Dana Desa untuk mendukung upaya mitigasi dan kesiapsiagaan,” ujarnya.

Baca juga : Bagikan BLT, Jokowi Harap Daya Beli Masyarakat Bisa Lebih Baik

Ketiga, membangun infrastruktur yang tangguh bencana dan tangguh terhadap perubahan iklim. Presiden menekankan, selain mitigasi infrastruktur fisik seperti dam, pemecah ombak, waduk, dan tanggul, infrastruktur hijau seperti hutan mangrove, cemara udang di pantai dan vetiver untuk antilongsor serta pembangunan ruang terbuka hijau harus menjadi bagian dari prioritas pembangunan infrastruktur.

“Perlindungan kepada masyarakat kelompok rentan yang bertempat tinggal di wilayah berisiko tinggi harus mendapatkan perhatian serius,” tambah Jokowi.

Keempat, komitmen bersama untuk mengimplementasikan kesepakatan global di tingkat nasional sampai tingkat lokal. Jokowi menilai, Kerangka Kerja Sendai, Kesepakatan Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs merupakan persetujuan internasional yang penting dalam upaya pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim.

Baca juga : Terima Pansel, Jokowi Segera Serahkan Calon Anggota BPKH Ke DPR

“Saya mengajak seluruh negara untuk berkomitmen dan bersungguh-sungguh untuk mengimplementasikannya,” ucapnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara menegaskan bahwa pengurangan risiko bencana merupakan investasi efektif untuk mencegah kerugian di masa depan. “Kami menegaskan komitmen Indonesia untuk melaksanakan Kerangka Kerja Sendai serta komitmen internasional lainnya,” ujarnya.

Jokowi juga menyampaikan bahwa dalam forum internasional ini Indonesia siap berbagai pengalaman dan pengetahuan dalam mitigasi bencana sekaligus menyerap praktik baik mitigasi bencana dari negara lain. “Sebagai negara rawan bencana, Indonesia mempunyai akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang bisa menjadi pelajaran penting bagi dunia. Tapi Indonesia juga ingin, sangat ingin belajar dari pengalaman internasional. Let’s work together to mitigate the risk of disaster for a better life today and tomorrow,” pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.