Dark/Light Mode

Penting, Lestarikan Bahan Pustaka Dan Memorabilia Di Era Digital

Kamis, 26 Mei 2022 08:23 WIB
Webinar Preservasi dan Alih Media, dengan tema Relevansi Pelestarian Bahan Koleksi Pustaka dan Memorabilia pada Era Digital, Rabu (25/5). (Foto: Dok. Perpusnas)
Webinar Preservasi dan Alih Media, dengan tema Relevansi Pelestarian Bahan Koleksi Pustaka dan Memorabilia pada Era Digital, Rabu (25/5). (Foto: Dok. Perpusnas)

 Sebelumnya 
Kepala Perpustakaan-Arsip Digital CNN Indonesia, Yogi Hartono, menyampaikan bahwa aksestabilitas menjadi faktor utama dalam melakukan digitasi. Ini dilakukan agar koleksi karya rekam dapat mudah didistribusikan dan dikelola.

"Meski begitu digitalisasi bukan pekerjaan akhir dari menyelamatkan karya rekam. Namun, karya rekam yang telah didigitasi ini tetap harus dilakukan preservasi atau yang dikenal dengan preservasi digital," ungkapnya.

Baca juga : Menkominfo Beri Dukungan Platform Digital Dan UMKM

Dia melanjutkan, preservasi digital perlu dilakukan untuk mengatasi adanya virus, kerusakan software, keusangan media, data korup maupun kerusakan sistem integrasi. "Digitalisasi memberikan kemudahan dalam penyebaran dan akses tetapi bukan menjadi pengganti karena daya tahannya terbatas. File digital rentan dengan virus dan lainnya. Justru yang bagus file tekstual karena lebih tahan lama," lanjut Yogi.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DI Yogyakarta, Monika NL, mengatakan bahwa alih media bahan pustaka bertujuan memperluas pemanfaatan bahan pustaka. Dari sebelumnya berbentuk fisik yang aksesnya terbatas, menjadi bentuk digital yang aksesnya menjadi lebih luas.

Baca juga : Bantu Pensiunan ASN, Bank Mantap Gelar Bedah Rumah Di Surakarta

"Alih media bahan pustaka ini juga sekaligus menyelamatkan informasi yang terkandung dalam bahan pustaka bentuk analog dari kerusakan. Selain itu, kami juga melakukan alih bahasa dan aksara," katanya.

Monika menjelaskan, keterbatasan anggaran dan sumber daya pelaksana kegiatan pelestarian menjadi kendala dalam proses alih media bahan pustaka. "Jumlah SDM kami di bidang pelestarian saat ini hanya tiga orang. Tetapi, alhamdulillah kami pun mendapat tambahan tenaga PPPK di bidang pelestarian sebanyak empat orang," jelasnya.

Baca juga : Pelonggaran Prokes Bakal Kerek Mobilitas Wisatawan

Ditambahkan, saat ini DPAD DIY masih fokus dengan bahan pustaka dalam bentuk teks. Sedangkan bahan pustaka dalam bentuk video dan audio masih belum tersentuh.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.