Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Kendalikan Dampak Wabah Penyakit Mulut Dan Kuku Di Aceh Tamiang

Jumat, 13 Mei 2022 11:50 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengunjungi hewan ternak yang terinfeksi PMK di Aceh/Ist
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengunjungi hewan ternak yang terinfeksi PMK di Aceh/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Bupati Aceh Tamiang Mursil mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Aceh Tamiang. Wabah ini sudah ditangani dengan baik dan terkendali, masyarakat diimbau tidak panik.

"Penyakit ini penyebarannya cepat namun diharapkan masyarakat tenang, tidak panik. Penyakit ini bisa ditangani,"kata Mursil di Aceh, Kamis (12/5).

Diketahui, wabah PMK di Kabupaten Aceh Tamiang terkonfirmasi tepatnya pada 11 Mei 2022. Mursil mengungkapkan, Kabupaten Aceh memiliki 44.495 populasi sapi, 2.555 ekor sapi terinfeksi PMK dan 13 ekor mati. 

"Alhamdulillah, semua stakeholder terlibat langsung menanggulangi wabah ini. Mulai Pak Mentan, Dinas Peternakan Propinsi, Pemkab Aceh Tamiang sangat serius dalam penanganan wabah ini," ujarnya.

Baca juga : Ahli IPB Tegaskan PMK Bisa Dikendalikan Dan Tidak Berbahaya Bagi Manusia

Mursil mengimbau para peternak yang sapinya terinfeksi dan mati, segera ditangani dengan baik sesuai standar yang telah ditentukan agar tidak menyebabkan penyebaran wabah PMK lebih luas lagi. 

Selain itu, untuk memutus rantai penyebaran, Pemkab Aceh Tamiang menerapkan langkah lokalisasi. 

"Lokalisasi atau lockdown menjadi pilihan saat ini. Sapi-sapi dari Aceh Tamiang tidak boleh keluar, dan sapi dari luar tidak boleh masuk ke sini. Demi kepentingan bersama," tegasnya.

Bupati Mursil juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kementan yang tanggap dan cepat dalam penanggulangan wabah PMK, sehingga tidak berdampak luas di masyarakat.

Baca juga : Kementan Pastikan Ternak Untuk Idul Adha Sehat Dan Aman

"Pak Mentan datang langsung ke Aceh Tamiang. Ini bukti keseriusan beliau untuk memastikan wabah ini tertangani dengan baik secara komprehensif,"ucapnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan, PMK tidak berisiko terhadap kesehatan manusia, namun harus tetap waspada dan perlu dilakukan penanggulangan wabah PMK dengan cepat.

“Yang perlu kita pahami, penyakit PMK ini memang berbahaya bagi hewan. Tetapi tidak menular atau tidak berisiko pada kesehatan manusia. Untuk itu, kita akan lakukan berbagai upaya untuk mengatasi PMK ini,” ujar Mentan.

Anggota Komisi Ahli kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Karantina Hewan Denny W Lukman mengungkapkan, pencegahan meluasnya penyakit ini adalah hal yg utama. Tapi pemenuhan kebutuhan daging masyarakat juga harus diperhatikan. Oleh karena itu, pemotongan hewan ternak sebaiknya dilakukan di rumah potong hewan (RPH).

Baca juga : Ini Langkah Cepat Kementan Atasi Penyakit Mulut Dan Kuku

“Ini penting, karena RPH biasanya diawasi oleh pemerintah. Di dalamnya pasti ditempatkan dokter hewan sebagai pemeriksa kesehatan hewan dan kesehatan daging, serta pengawasan pemotongan. Jadi bisa dipastikan, daging-daging tidak mengandung kuman berbahaya," tutup Denny.

Sebagai informasi tambahan, daging dari hewan ternak yang terinfeksi dapat dikonsumsi oleh manusia dengan pemotongan yang ketat di RPH dan organ terinfeksi harus dimusnahkan. [WHY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.