Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pelantikan Daiyah Parmusi
Kutip Pesan Hamka, Wamenag: Dakwah Membina, Bukan Menghina!
Senin, 30 Mei 2022 20:21 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Agama (Wamenag) KH. Zainut Tauhid menutup Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke II Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) yang berlangsung di Jakarta. Bersamaan itu, Wamenag menyaksikan pelantikan Daiyah Parmusi seluruh Indonesia.
Hadir, Ketua Umum DPP Parmusi, Ustadz Usamah Hisyam, Ketua Majelis Syariah Parmusi KH. Raodl Bahar Bakry, Ketua Umum Daiyah Parmusi Ibu HJ. Fahira Idris, serta peserta Mukernas dan keluarga besar Parmusi.
Dalam pesan sambutannya, Wamenag mengutip petuah ulama besar Prof. Dr. Buya Hamka, tentang semangat dakwah.
Baca juga : Lestari: Tingkatkan Prestasi Olahraga, Benahi Tata Kelola Pembinaan
"Buya Hamka menuturkan bahwa dakwah itu membina bukan menghina, dakwah itu mendidik bukan membidik, dakwah itu mengobati bukan melukai, dakwah itu mengukuhkan bukan meruntuhkan, dakwah itu saling menguatkan bukan saling melemahkan, dakwah itu mengajak bukan mengejek, dakwah itu menyejukkan bukan memojokkan, dakwah itu mengajar bukan menghajar, dakwah itu saling belajar bukan bertengkar, dan dakwah itu menasihati bukan mencaci maki," pesan Wamenag di Jakarta, Minggu (29/5).
Wamenag menyambut baik terbentuknya Daiyah Parmusi sebagai organisasi sayap baru dari Parmusi. Wamenag berharap terbentuknya Daiyah Parmusi menjadikan tugas dakwah bisa berjalan lebih baik dan tepat pada sasarannya.
"Dakwah merupakan jawaban umat Islam terhadap situasi kekinian dan antisipasi masa depan," pesannya.
Baca juga : Wapres Dan Menag Jadi Korban Hoaks, Wamenag: Fitnah Keji
Untuk mencapai tujuan dan hasil dakwah yang optimal, lanjut Wamenag, peran organisasi dan tenaga dakwah (dai/daiyah) yang terdidik, terlatih, dan istiqamah sangat diperlukan. Di samping pengembangan materi dakwah, sarana dan media yang kontekstual dengan perkembangan masyarakat. Dakwah Islamiyah haruslah dilakukan secara sistematis, metodologis, persuasif, dan tidak secara sporadis.
"Sekarang berada di era digital, para dai/daiyah harus terampil menggunakan media sosial dan memanfaatkannya untuk kemajuan dan keluasan jangkauan dakwah," tuturnya.
Wamenag mengapresiasi peran yang selama ini dilakukan Parmusi dan ormas Islam lainnya yang bergerak di bidang sosial-ekonomi dan dakwah. Isu kemiskinan dan penguatan akidah umat perlu mendapat perhatian serius dari organisasi Islam melalui dakwah yang menyejukkan dan membebaskan umat dari kemiskinan, keterbelakangan, dan perpecahan.
Baca juga : Hari Ke-2 Lebaran, Menhub Blusukan Ke Pelabuhan Muara Angke
Ormas-ormas Islam di tanah air diharapkan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan program-program Kementerian Agama, baik dalam pengarusutamaan moderasi beragama maupun pengembangan pendidikan Islam.
"Kita harus semakin solid dan membangun masyarakat Islam secara lebih terarah dan terukur. Sinergi in!i juga meniscayakan adanya komunikasi yang baik, saling mendekati dan sambung rasa," ajak Wamenag.
"Saya kira bukan saatnya lagi kita berjalan sendiri-sendiri. Pemerintah sangat terbuka terhadap kritik yang membangun. Karena itu adalah bagian dari demokrasi dan pembangunan negara yang berkeadaban sejalan dengan nilai-nilai Islam yang washatiyah," tandasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya