Dark/Light Mode

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Yang Berisiko Tinggi Diberi Wristband

Sabtu, 4 Juni 2022 10:52 WIB
Jemaah haji kloter pertama asal Indonesia yang diberangkatkan, ke tanah suci, Sabtu (4/6). (Foto: Dok. Kemenkes)
Jemaah haji kloter pertama asal Indonesia yang diberangkatkan, ke tanah suci, Sabtu (4/6). (Foto: Dok. Kemenkes)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 389 dari 11. 267 Jemaah Haji kloter pertama embarkasi Jakarta diberangkatkan dari asrama haji Pondok Gede, Sabtu dini hari (4/6).

Calon Jemaah Haji dilepas secara resmi oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU). Keberangkatan kloter pertama ini sekaligus menandai dimulainya Masa Operasional Haji Indonesia 1443H/2022M.

Dalam kesempatan tersebut Dirjen PHU Hilman Latief meminta jemaah untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan selama proses keberangkatan menuju tanah suci.

Baca juga : Angkut Jemaah Haji, Garuda Indonesia Siapkan 7 Pesawat Berbadan Lebar

“Bapak dan Ibu jaga disiplin protokol kesehatan serta mematuhi peraturan di Arab Saudi. Ingat slogan kita Mabrur, Sehat, Barokah,” pesannya.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana pada momentum yang sama, mengatakan bahwa dalam operasional Haji Indonesia tahun ini, Kementerian Kesehatan akan membagikan sebanyak 3.000 wristband khusus kepada jemaah haji dengan risiko tinggi (risti).

Untuk keberangkatan kloter pertama embarkasi jakarta, wrist band diberikan kepada 12 calon jemaah risti “Dari 100.051 calon haji, 3000 jemaah yang ristinya berat yang akan dipasangkan wristband.

Baca juga : Kang Emil Ikut Cari Anaknya Yang Hilang Di Sungai Aare Swiss

Di kloter sekarang ada 12 orang yang dipasangkan wristband” jelas Budi.

Wristband berbentuk seperti smart watch, dipakai di pergelangan tangan dan terhubung dengan aplikasi Tele Jemaah pada ponsel pintar milik jemaah haji. Pada wrist band terdapat data kondisi kesehatan jemaah haji yang didapat melalui infra merah.

Data itu kemudian terhubung ke TeleJemaah dan Tele Petugas secara otomatis. Pemantauan terhadap indikator kesehatan tersebut menjadi parameter dalam pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Baca juga : Benny K Harman Jelaskan Kronologi Peristiwa Di Mai Cenggo Restoran

“Kalau vital sign naik, misalnya saturasi oksigen turun, akan ada komunikasi dengan petugas yang terdekat langsung respon” ujar Budi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.