Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menkominfo & Dubes Uni Eropa Bahas Peluang Investasi Sektor Digital

Selasa, 7 Juni 2022 23:16 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate (kanan) dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket (kiri), usai membahas potensi kerja sama di sektor infrastruktur digital di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (7/6). (Foto: Kominfo)
Menkominfo Johnny G. Plate (kanan) dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket (kiri), usai membahas potensi kerja sama di sektor infrastruktur digital di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (7/6). (Foto: Kominfo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket. Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas peluang investasi infrastruktur digital, skema pembiayaan untuk investasi Indonesia, dan General Data Protection Regulation (GDPR).

"Saya menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Bapak H.E. Vincent Piket hari ini, pertama untuk membahas potensi kerja sama di sektor infrastruktur digital," ujar Johnny usai pertemuan di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (7/6).

Selain membahas pembangunan potensi kerja sama sektor infrastruktur digital, Menkominfo juga mendiskusikan peluang kerja sama skema pembiayaan untuk investasi Indonesia, khususnya berkaitan dengan produksi dalam negeri.

"Tidak saja membicarakan tentang infrastruktur digital, kita juga mendiskusikan bagaimana kerja sama pembiayaan. Uni Eropa punya sistem keuangan yang kuat dan mempunyai trade pembiayaan besar dan juga ingin untuk diinvestasikan di Indonesia, khususnya di sektor digital, secara khusus terkait dengan produksi dalam negeri, ada beberapa hal yang kami diskusikan," jelasnya.

Menurut Johnny, investasi dari Uni Eropa di Indonesia dapat terwujud dengan beberapa prasyarat yang menjadi acuan pelaksanan regulasi yang berlaku di Indonesia.

Baca juga : Negeri Kanguru Bakal Investasi Rp 2 Triliun

"Barangkali yang menjadi kendala bagi Uni Eropa, yang bisa kita selesaikan atau menjadi prasyarat yang harus kita jelaskan yakni terkait dengan parameter-parameter menyangkut legislasi aturan mengenai data pribadi," sebutnya.

Menkominfo menyatakan, pengaturan di Uni Eropa cenderung sama dengan Indonesia. Menurutnya, kesamaan aturan yang berlaku di Indonesia dan Uni Eropa akan berpeluang sebagai payung hukum meningkatkan kerjasama ekonomi di bidang digital Indonesia.

Selain itu, peluang investasi dan kerja sama sangat terbuka karena jumlah penduduk yang memiliki daya beli tinggi.

"Indonesia pasar yang besar dengan sekitar 272 juta penduduk dan merupakan bagian dari pasar ASEAN yang memiliki 600 juta penduduk. Uni Eropa pun demikian, dengan pasar 400 lebih juta penduduk dan daya beli yang tinggi," ujar Johnny.

Dengan jumlah pasar yang besar, Menkominfo menilai kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa ini perlu terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. "Apalagi saat pandemi Covid-19 sudah menjadi lebih landai, justru kita harapkan ini bisa ditingkatkan," ungkapnya.

Baca juga : Menkominfo Optimalkan Peluang Ekonomi Digital

Menteri Johnny dan Dubes Vincent Piket juga membahas kehadiran dan peran serta Uni Eropa dalam Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia.

"Saya tentu dengan senang menerima kedatangan dan kehadiran tokoh-tokoh prominent, pengambil keputusan dari Uni Eropa yang juga berencana untuk hadir pada saat rapat tingkat menteri (Ministerial Meeting) Digital Economy Working Group yang akan dilaksanakan awal September mendatang di Bali," kata Johnny.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket turut menyampaikan apresiasinya atas pertemuan tersebut. Terdapat tiga topik utama yang didiskusikan pada pertemuan siang itu, di antaranya seputar kontribusi aktif Uni Eropa dalam G20 khususnya dalam The Digital Economy Working Group Ministerial Meeting yang akan diselenggarakan di Bali, September mendatang.

"Kami melihat kemajuan yang baik dalam kelompok kerja ekonomi digital dan kami sangat ingin Indonesia hingga anggota G20 lainnya semua tahu bagaimana dan melihat pengetahuan kebijakan yang telah kami bangun di Eropa," ujarnya.

Sementara itu, bahasan kedua adalah seputar investasi dan beberapa ide perdagangan baru untuk hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Eropa. Indonesia memiliki banyak pertumbuhan ekonomi yang cepat, memiliki potensi pengembangan yang luar biasa di bidang digital, bidang komunikasi, yang membutuhkan undang-undang untuk berkembang.

Baca juga : Pemerintah Buka Peluang Kebijakan Bebas Masker

Piket juga yakin bahwa pihaknya dapat mendukung tujuan Indonesia dan membangun sistem yang canggih guna memperkuat struktur pasar digital dan layanan digital.

"Ini untuk melindungi data dan privasi, juga untuk kegiatan ekonomi digital lebih produktif. Kita dapat membuat sistem kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa yang serupa. Tentunya, untuk perdagangan dan investasi yang lebih baik," jelasnya.

Pertemuan tersebut turut mendiskusikan kontribusi perusahaan Eropa ke sektor digital di Indonesia.

"Saya berharap dapat memperluas kontribusi perusahaan Eropa oleh pemberi pinjaman Eropa ke sektor digital di Indonesia. Investasi dan pengembangan yang dinamis oleh Menteri Kominfo dan timnya membuat kami sangat tertarik untuk membawa Bank Investasi Eropa, memastikan pembangunan insfrastruktur digital terlaksana," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.