Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Embung Tingkatkan Produktivitas Petani Bawang Di Enrekang

Rabu, 22 Juni 2022 18:55 WIB
Program embung yang direalisasikan Kementan di Enrekang/Ist
Program embung yang direalisasikan Kementan di Enrekang/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan program embung untuk Kelompok Tani Suka Pebu di Desa Sumillan, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. 

Embung yang mengairi 1,25 hektar areal lahan komoditas bawang itu sukses meningkatkan produktivitas petani bawang di Enrekang. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, air merupakan kebutuhan dasar dalam pertanian. Kendati begitu, keberadaannya butuh pengaturan.

Embung, kata SYL, merupakan program Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dalam rangka mengatur kebutuhan air untuk pertanian. 

Baca juga : Optimasi Lahan Kering Tingkatkan Indeks Pertanaman Dan Produktivitas Pertanian Garut

"Embung ini salah satu program water management. Sebab, dalam pertanian, air memiliki peran yang cukup sentral dalam pengembangan budidaya pertanian," tutur SYL.

Direktur Jenderal PSP Kementan Ali Jamil mengatakan, embung mendukung komoditas hortikultura menjadi komponen utama bagi petani meningkatkan produktivitas pertanian mereka. 

“Produktivitas hortikultura juga sangat penting dan terkait erat dengan ketahanan pangan yang menjadi target utama Kementan. Dengan air yang baik, produktivitas meningkat, ketahanan pangan pun terjaga," ujar Ali.

Menurutnya, embung Kelompok Tani Suka Pebu bersumber dari mata air dan aliran anak sungai yang berada di dekat embung.

Baca juga : PLN Tingkatkan Produksi Tambak Udang Terbesar di Singkawang

Sebelum program ini direalisasikan, produktivitas bawang di daerah ini hanya 5-10 ton. Setelah program embung dibangun, produktivitas bawang meningkat drastis menjadi 10-12 ton.

“Pembangunan embung ini melibatkan swadaya petani dalam membuat instalasi jaringan irigasi sprinkler, sebagai saluran distribusinya ke lahan mendukung komoditas bawang merah," tutur Ali.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan Rahmanto mengapresiasi partisipasi petani dalam membuat jaringan sprinkler tersebut.

“Embung Enrekang ini bisa jadi model kerja sama pemerintah dengan petani yang sinergi. Pemerintah membantu alokasi kegiatan embung pertaniannya, dan petani secara swadaya membangun saluran distribusinya," papar Rahmanto.

Baca juga : Hari Musik Dunia, Ini 4 Aktivitas Seru Ini Bagi Pecinta Musik

Selama ini, Rahmanto mengatakan, yang menjadi kendala pemanfaatan air dari bangunan embung pertanian adalah keterbatasan anggaran yang tersedia untuk membuat saluran outlet. Sehingga saluran outlet yang terbangun hanya sekitar 25 meter saja dari bangunan embung. 

Namun, Kelompok Tani Suka Pebu ini membuktikan partisipasinya hingga benar-benar air dari sumber air yang ada ditampung terlebih dahulu di embung. Kemudian, distribusinya menggunakan bantuan pompa air melalui jaringan sprinkler. 

“Dengan begitu, air bisa terjangkau ke lahan usaha tani bawang merah yang menjadi komoditas utama masyarakat di Desa Sumilan dan sekitarnya," tutur Rahmanto.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.