Dark/Light Mode

Bendungan Jadi “Mesin Raksasa” Tingkatkan Produksi Pangan

Senin, 20 Juni 2022 11:09 WIB
Prasiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau Bendungan Sindangheula/IG
Prasiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau Bendungan Sindangheula/IG

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat pertanian Wayan Supadno mengapresiasi langkah Presiden Jokowi membangun bendungan di beberapa daerah. Hasilnya mulai terlihat. 

Keberhasilan pemerintah menekan impor ini, kata Wayan, tidak lepas dari sistem yang dibangun beberapa tahun terakhir, yakni membangun bendungan sebagai "mesin raksasa" untuk irigasi ke sawah dan memacu produktivitas pertanian di daerah. 

"Dengan adanya bendungan ini, ada sebuah kepastian air untuk irigasi teknis ke persawahan. Yang biasanya setahun sekali musim berendam saja, bisa dua sampai tiga kali,” kata Wayan saat dihubungi, Minggu (19/6).

Menurut Wayan, langkah Jokowi membangun bendungan di beberapa daerah itu sangat tepat. Ke depan, Indonesia bisa seperti China yang sejak 40 tahun lalu sudah gencar membangun bendungan, yang kemudian menjadi negara pengekspor beras ke beberapa negara.

“Kita lihat China itu penduduknya 1,4 miliar. Mereka bisa sedikit impor pangan karena sekitar 40 tahun yang lalu itu banyak membangun bendungan," ungkapnya. 

Menurut praktisi pertanian itu, Jokowi membangun bendungan  bukan hanya untuk saat ini, tetapi untuk jangka panjang.

Baca juga : Wagub Ariza Janji Tingkatkan Kesejahteraan Bidan

“Memang investasinya sangat besar sekali, tapi sangat bagus untuk jangka panjang di daerah-daerah yang selama ini frekuensi tanamnya sangat tinggi,” ujarnya.

Wayan menjelaskan, pembangunan bendungan yang dilakukan oleh pemerintah tidak semata-mata untuk mengaliri sawah, namun ada manfaat lainnya untuk masyarakat. Seperti tempat pemeliharaan bibit ikan, pembangkit listrik dan pastinya akan menjadi tempat wisata warga.

“Untuk ukuran bendungan, yang mengaliri 1.289 hektare itu kalau bibit airnya besar pasti mampu. Kan harusnya bendungan itu tidak hanya berfungsi sebagai sumber air irigasi, tapi berfungsi sebagai pembangkit listrik, penghasil ikan dan wisata. Jadi manfaatnya banyak,” jelasnya.

Wayan yakin betul dengan dibangunnya bendungan, Indonesia bisa menjadi negara eksportir. 

Kendati begitu, kebijakan membangun bendungan ini tidak hanya dilakukan di wilayah Jawa saja, juga dilakukan di wilayah yang berpotensi seperti di Kalimantan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan Indonesia dalam tiga tahun terakhir ini tidak lagi melakukan impor beras dari negara luar. Sebab, hasil produksi beras secara nasional mencapai 31 juta ton, melebihi kebutuhan konsumsi nasional yang 28 juta ton.

Baca juga : Basuki: Pembangunan Bendungan Kerek Produksi Pangan

Hal itu dikatakan Jokowi saat meninjau Bendungan Sindangheula yang terletak di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Jumat (17/6).

“Bendungan-bendungan di seluruh tanah air telah berpengaruh terhadap hasil produksi pangan kita. Hasil produksi beras secara nasional mencapai 31 juta ton, melebihi kebutuhan konsumsi nasional yang 28 juta ton. Karena itulah tiga tahun terakhir kita tidak mengimpor beras,” tulis Jokowi di akun twitter @jokowi, dikutip Minggu, (19/6) 

Kepala negara menegaskan, kehadiran bendungan di seluruh Tanah Air dinilai telah meningkatkan produktivitas pertanian dan dapat memberikan manfaat pengairan irigasi. 

“Bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang ini saya resmikan tahun lalu. Keberadaan bendungan dapat memberikan manfaat pengairan irigasi bagi kurang lebih 1.289 ha sawah, sekaligus memacu produktivitas pertanian di wilayah sekitar,” tambahnya.

Seperti diketahui, Bendungan Sindangheula telah diresmikan Jokowi pada 4 Maret 2021. Bendungan tersebut dibangun dengan anggaran mencapai Rp 451 miliar dan memiliki kapasitas tampung sebesar 9,30 juta meter kubik.

Kehadiran bendungan di Kabupaten Serang tersebut dapat memberikan manfaat pengairan irigasi bagi kurang lebih 1.289 hektare sawah setempat. 

Baca juga : KAI Gandeng Transjakarta Tingkatkan Pelayanan Ke Pelanggan

Jokowi berharap, kehadiran bendungan tersebut dapat memacu produktivitas pertanian di wilayah sekitar.■

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.