Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kunjungi Tambang Nikel Di Sorowako

Menteri ESDM Minta Vale Genjot Hilirisasi Nikel

Senin, 15 Agustus 2022 11:51 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif. (Foto: ist)
Menteri ESDM Arifin Tasrif. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengapresiasi, PT Vale Indonesia (Vale) dalam pengelolaan tambang nikel di Sorowako, Sulawesi Selatan. Arifin minta Vale meningkatkan produksi olahan nikel.

Akhir pelan lalu, Arifin mengunjungi tambang nikel milik Vale di Sorowako, Sulawesi Selatan. Kunjungan ini rangkaian kunjungan kerja Arifin ke pabrik pengolahan hingga area tambang dan reklamasi.

"Kami berikan penghargaan kepada manajemen PT Vale Indonesia yang telah terus berupaya mengoptimalkan pengolahan sumber daya kita, khususnya nikel, sehingga bisa menjadi salah satu leading," ujar Arifin dalam keterangannya, Senin (15/8).

Baca juga : Pemulihan Ekonomi, Menkominfo Genjot Digitalisasi UMKM

Lebih lanjut, Arifin meminta, kepada PT. Vale untuk meningkatkan produksi olahan dari turunan nikel melalui hilirisasi, agar bisa memberikan nilai tambah yang lebih optimal serta meningkatkan investasi dan juga membuka lapangan pekerjaan yang masif bagi penduduk sekitar.

"Tadi kami sudah bicarakan dengan manajemen, bagaimana ke depannya indonesia juga bisa memiliki industri untuk memproduksi nikel powder. Nikel powder ini tidak banyak di dunia. Kita punya nikelnya, kenapa tidak sekaligus kita bikin dari core sampai purified nikel," ujar Arifin kepada jajaran PT. Vale Indonesia.

PT Vale Indonesia saat ini sudah memiliki satu fasilitas pengolahan dan pemurnian nikel di Sorowako dengan kapasitas 70.000 ton nikel matte. Selain proyek eksisting tersebut, Vale merencanakan pembangunan tiga smelter baru.

Baca juga : MPR Dukung Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Mini Berbasis Koperasi

Pertama, fasilitas pengolahan nikel Reduction Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan perkiraan produksi sebesar 73.000 ton dalam bentuk FeNi (feronikel) di Morowali, Sulawesi Tengah.

Kedua, proyek pembangunan pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL) Pomalaa yang berlokasi di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara dengan potensi kapasitas produksi mencapai 120.000 ton.

Proyek pembangunan Fasilitas Pengolahan dan Pemurnian Komoditas Nikel Terintegrasi dengan Penambangan di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara ini telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional.

Baca juga : Berdampak Luas Ke Ekonomi, Kemenperin Genjot Hilirisasi Sawit

Selanjutnya yang terakhir adalah rencana pembangunan pabrik HPAL yang merupakan proyek ekspansi smelter Sorowako dengan target kapasitas produksi sekitar 60 kilo ton nikel.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.