Dark/Light Mode

MPR Dukung Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Mini Berbasis Koperasi

Rabu, 20 Juli 2022 14:35 WIB
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Fadel Muhammad. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Fadel Muhammad. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad mengapresiasi dan mendukung rencana Pemerintah yang akan membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mini dan minyak goreng sawit berbasis koperasi.

Hal itu diharapkan tidak hanya menyelesaikan masalah di hilir, tapi juga terkait dengan hulunya dalam hal ini adalah bagaimana meningkatkan produktifitas Tandan Buah Segar (TBS) yang masih rendah.

"(Penyebabnya) Karena tidak adanya delivery system (layanan sarana produksi yang prima) dan pembinaan oleh penyuluh pertanian," kata Fadel dalam keterangannya, Rabu (20/7).

Baca juga : PUPR Targetkan Pembangunan Huntap Di Alor NTT Tuntas Agustus 2022

Fadel menjelaskan delivery system yang dimaksud di sini adalah yang memenuhi kriteria cepat atau tepat waktu, harga layak dan mudah sangat penting disediakan oleh koperasi. Yang meliputi, penyedian bibit berkualitas, pupuk dengan harga layak, jasa alat mesin pertanian dan permodalan agar produksi petani lebih efisien dan mendapat harga yang layak (reasonable price). 

Fadel berharap rencana itu harus dibuat secara profesional dan sistematis yang dimulai dengan identifikasi dan inventarisasi kawasan perkebunan rakyat  yang memenuhi skala ekonomi, dan selanjutnya dibuat master plan dan detil engineering designnya.

Selain itu, kata Fadel, yang tidak kalah pentingnya adalah penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola koperasi, baik pengawas atau pembina, ketua, manager, devisi-devisi pelayanan agar mampu melayani pekebun secara prima. 

Baca juga : Komnas HAM Kantongi Keterangan Dari Pihak Keluarga Brigadir J, Termasuk Info Soal Peretasan HP

Sedangkan untuk pengawalan dan pembinanan di lapangan kepada petani sawit kata senator asal Gorontalo ini sangat diperlukan keberadaan penyuluh pertanian  swadaya yang direkrut dan digaji oleh Koperasi yang berasal dari tenaga muda professional tamatan sekolah kejuruan, politeknik pembangunan pertanian atau sarjana pertanian lulusan universitas.

"Karena sampai sekarang kebutuhan satu penyuluh satu desa untuk membina tanaman pangan saja belum cukup," ungkap Fadel.

Untuk itu, Fadel mendorong Kemenkop-UKM dan Kementerian Pertanian perlu duduk Bersama merumuskan hal ini sehingga harapannya koperasi petani bisa menjadi prime mover pembangunan ekonomi nasional dapat diwujudkan.

Baca juga : Galang Dukungan, Teman Sandi Bagikan Paket Sembako Di Depok

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop-UKM) Teten Masduki mengatakan, Pemerintah berencana membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mini dan minyak goreng sawit berbasis koperasi. Hal ini dilakukan sebagai salah satu solusi untuk menyerap tandan buah segar (TBS) dari petani kelapa sawit yang sulit dijual karena harganya yang rendah.

Apalagi, selama ini petani tidak punya teknologi untuk mengolah sawitnya menjadi crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah dan red palm oil (RPO) atau minyak sawit merah. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Live KPU