Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harga Beras Naik, Zul Kena Sorot Jokowi

Kamis, 13 Oktober 2022 07:19 WIB
Gudang beras. (Foto: Antara)
Gudang beras. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Harga beras yang ditakutkan Presiden Jokowi akan naik setelah harga BBM subsidi naik, benar-benar naik. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan yang ditugaskan menahan agar harga beras tidak naik, jadinya kena sorot Jokowi.

Kenaikan harga beras itu, sudah terjadi sejak Agustus lalu. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga beras rata-rata per Agustus mencapai  Rp 11.850 per kilogram (kg), atau naik dibandingkan Juli seharga Rp 11.750 per kg. 

Pada September, harga beras naik tipis menjadi 12.050 per kg. Bulan ini, harga beras kembali naik menjadi 12.150 per kg. Saat ini, beras premium naik dari Rp 12.600 per kg menjadi Rp 12.800 per kg. Sementara, harga beras medium naik dari Rp10.600 per kg  menjadi Rp 10.900 per kg

Baca juga : Sambut Rencana Operasional, KAI Kenalkan Logo LRT Jabodebek

Jokowi ikut memantau pergerakan harga beras ini. Dia menginstruksikan, Zulhas agar melakukan stabilitas harga beras. 

Zulhas mengakui mendapat perintah langsung dari Jokowi terkait beras ini. Ketua Umum PAN ini mengungkap, ditelepon Jokowi untuk menangani persoalan beras ini.

"Dua kali dapat telepon saya, kalau bisa beras jangan naik kata Pak Presiden," kata Zulhas, dalam konferensi pers Jakarta Muslim Fashion Week 2023, di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, kemarin.

Baca juga : Erina Gudono, Girang Bakal Jadi Menantu Jokowi

Tak cuma beras, Zulhas juga mengaku mendapat instruksi agar mengendalikan harga daging ayam, telur, cabe, beras, daging, dan lain sebagainya. Arahan itu disampaikan mengingat dunia akan memasuki masa resesi, termasuk ancaman krisis energi dan pangan. "Itu harga (pangan) harus stabil, tidak boleh naik," jelasnya, menirukan perintah Jokowi. 

Kenapa beras naik? Zulhas menyebut, kenaikan harga beras dikarenakan kenaikan harga gabah. Selain itu, saat ini pengusaha swasta membeli gabah dengan harga yang tinggi juga. "Berebut swasta, sementara Bulog patokannya HET (Harga Eceran Tertinggi) ditentukan harganya, misalnya harga gabah HET Bulog beli Rp 4.200. Nah, swasta bisa beli 5.000 ya Bulog nggak bisa beli. Otomatis produk jadinya beras naik," ujarnya.

Tak cuma di Indonesia, harga beras dunia juga mengalami peningkatan. Berdasarkan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), harga beras naik 2,2 persen dalam tiga bulan terakhir. 

Baca juga : Puan Senada Dengan Jokowi

Kenaikan harga beras didorong oleh produksi yang menurun lantaran kebijakan India yang memperketat ekspor beras sejak 9 September 20220. Selain itu, cuaca buruk di sejumlah negara yang menyebabkan gagal panen. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.