Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Mengantisipasi kenaikan harga beras dunia, Badan Pangan Nasional mulai melakukan operasi pasar. Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, saat ini Badan Pangan Nasional telah melakukan operasi pasar dengan mengeluarkan beras Bulog ke seluruh pasar yang ada di Indonesia sebanyak 200 ribu ton selama sebulan ini.
"Berapapun kebutuhannya, kita siapkan, paralel Bulog juga kita tugaskan untuk menyerap," kata Arief, di Jakarta Convention Center, Selasa lalu.
Baca juga : Sambut Rencana Operasional, KAI Kenalkan Logo LRT Jabodebek
Arief mengatakan, stok beras nasional masih aman. "Pak presiden kan bilang jaga inflasi. Kalau ketersediaan aman, tinggal kita jaga harga itu supaya tidak terlalu tinggi," ujar Arief.
Sementara, Ketua Umum Perkumpulan Penggiling Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi), Sutarto Alimoeso mengatakan, kenaikan harga beras disebabkan karena adanya penurunan panen. Selain itu, musim hujan juga berpotensi menurunkan kualitas gabah.
Baca juga : Erina Gudono, Girang Bakal Jadi Menantu Jokowi
Eks Dirut Bulog ini mengatakan, penurunan panen ini terjadi musiman. Surplus beras biasanya terjadi pada Februari-Maret karena merupakan panen raya pertama dan didukung oleh normalnya cuaca. Sedangkan pada Oktober, para petani baru mulai menanam sehingga menyebabkan pasokan beras menipis. Nah, di bulan November tanaman padi masih muda, Desember belum panen, Januari sebagian panen.
"Jadi di bulan Oktober ada kecenderungan supply-nya berkurang, karena baru mulai tanam, panennya Juli-Agustus,” tukas Sutarto.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya