Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Peringati Bom Bali, Mendagri Akui Tak Bisa Bekerja Sendiri Atasi Terorisme

Kamis, 13 Oktober 2022 17:59 WIB
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian menghadiri acara Peringatan 20 Tahun Bom Bali dengan tema “Harmony in Diversity” di Merusaka Hotel Bali.
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian menghadiri acara Peringatan 20 Tahun Bom Bali dengan tema “Harmony in Diversity” di Merusaka Hotel Bali.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menghadiri acara Peringatan 20 Tahun Bom Bali dengan tema “Harmony in Diversity” di Merusaka Hotel Bali.

Dalam sambutannya, Tito mengungkapkan, bahwa pencegahan aksi terorisme perlu kerja sama semua pihak. 

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Mengapa? Karena jaringan teroris di luar kemampuan kita. Kita harus bekerja satu dengan yang lainnya. Kita bekerja sama kemudian kita sukses,” kata Mendagri seperti keterangan yang diterima RM.id, Kamis (13/10). 
.
Eks Kapolri ini menjelaskan, bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 yang lalu merupakan serangan teroris yang mematikan di dunia setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Bom Bali setidaknya telah membunuh lebih dari 200 orang dan lebih dari 2.000 orang terluka. 

Pada peristiwa itu, Indonesia mendapat bantuan dari negara-negara sahabat. Bantuan pertama datang dari Australia, kemudian diikuti oleh United Kingdom (UK), Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Filipina, dan negara lainnya.

Baca juga : Peringatan HSP Ke-94, Menpora Minta Nggak Cuma Jadi Serimonial

“Seluruhnya menawarkan bantuan kepada kita, karena lagi-lagi Indonesia mempunyai ‘kawasan hijau’ bagi para pelaku teroris. Apa motif di balik serangan dan sebagainya? Padahal sebelum terjadinya serangan bom Bali 12 Oktober 2002, kita telah mendapat sejumlah peringatan,” terangnya.

Sebelum bom Bali, jelas Mendagri, serangan teroris juga terjadi di Mall Atrium Jakarta, karena lantai atas mall biasanya digunakan untuk layanan komunitas Nasrani. Dia menyampaikan, agama masih menjadi masalah yang sangat sensitif. Ada semacam penyangkalan pada agama tertentu sehingga bom Bali terjadi.

Mendagri menekankan, pelaku pengeboman tersebut bukanlah jaringan teroris biasa. Namun, mereka merupakan jaringan teroris internasional, seperti melibatkan organisasi militan Islam di Asia Tenggara, Jemaah Islamiyah. Apalagi ditambah dengan dinamika ISIS yang mulai bangkit memiliki dampak bagi dinamika terorisme di Indonesia.

Meski begitu, Mendagri mengapresiasi berbagai pihak yang telah berjuang dan bekerja sama melawan terorisme. Upaya ini seperti yang dilakukan oleh Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Di sisi lain, ada juga pihak yang fokus pada penegakan hukum. Untuk itu dibutuhkan sinergi dan kerja sama dari segala pihak. Hal ini termasuk orang-orang dan organisasi yang mau berbicara lantang dalam mendukung pencegahan terorisme.

Baca juga : Mentan Ajak Sri Sultan Kolaborasi Pengembangan Pertanian

“Tapi sekali lagi, di negara ini kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita perlu melakukan operasi apa pun. Kita membutuhkan setidaknya dua pilar. Nomor satu adalah hukum legitimasi, semuanya harus sesuai dengan aturan hukum sebagai masyarakat demokrasi. Nomor dua adalah legitimasi sosial. Kita membutuhkan dukungan publik untuk melakukan segalanya,” ujar Mendagri.

Dia berharap, dalam situasi saat ini, Indonesia juga perlu berhati-hati karena kekerasan dan ekstremisme belumlah berakhir. 

Menurutnya, Indonesia harus memperkuat kebersamaan. Sebab, tujuan akhir dari terorisme bukanlah membunuh, menghancurkan, atau menggunakan bom. Namun, mereka ingin mengambil alih kekuasaan atau setidaknya ingin mengubah sistem.

"Maka kita harus menjaga sistem sebagai negara yang harmonis dalam keragaman, persatuan, dan keragaman,"katanya.

Baca juga : Peringati Hari Rabies Sedunia, Kementan Vaksinasi Hewan Gratis

Dalam kesempatan itu, Mendagri juga menyampaikan rasa simpati terdalamnya bagi para korban yang selamat maupun keluarga korban yang meninggal.■
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.