Dark/Light Mode

Pengamat Dukung BNPT Berdayakan Seluruh Potensi Cegah Terorisme

Kamis, 1 September 2022 10:15 WIB
Kepala BNPT Boy Rafli Amar saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR, Rabu (31/8) (Foto: Istimewa)
Kepala BNPT Boy Rafli Amar saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR, Rabu (31/8) (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia Bureacracy and Service Watch (IBSW) mendukung langkah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar yang berkomitmen melakukan pemberdayaan seluruh potensi negara dalam mencegah dan menanggulangi aksi terorisme di tanah air.

Langkah BNPT selaku leading sector Penanggulangan Terorisme di Tanah Air yang melibatkan seluruh elemen anak bangsa dalam proses pencegahan harus didukung. Termasuk di dalamnya memaksimalkan anggaran pinjaman luar negeri dalam rencana program lembaga Tahun Anggaran (TA) 2023 yang memang dibutuhkan.

"Dalam beberapa tahun terakhir, angka aksi teror yang dilakukan kelompok terorisme di Indonesia menurun signifikan. Itu terjadi karena program pencegahan BNPT berhasil melibatkan dan memberdayakan seluruh potensi kekuatan bangsa," terang Nova Andika Direktur Eksekutif Indonesia Bureaucracy and Service Watch dalam keterangannya Kamis (1/9).

Baca juga : BNPT Fokus Lakukan Empowering Seluruh Potensi Negara

Andika sepakat dengan pandangan yang disampaikan Kepala BNPT Boy Rafli Amar bahwa BNPT harus memperkuat di ranah pencegahan terutama pengembangan Pusat Analisis dan Pengendalian Krisis, kemudian berkaitan dengan teknologi surveillance dan early warning system.

Begitu juga BNPT harus memperkuat Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Kerja Sama (Pusdiklat) Terorisme dan Kerja Sama Internasional. Sedangkan untuk penguatan sarana Pusat Krisis/Command Center, ini dibutuhkan supaya petugas dapat melakukan monitoring secara langsung dan cepat bila terjadi serangan terorisme.

"Tiga poin besar BNPT yaitu peralatan terkait teknologi surveillance dan early warning system untuk memperkuat pencegahan membutuhkan anggaran tak sedikit. Sebab itu dalam fokus rencana program empowering di tahun 2023, pinjaman luar negeri sebesar 160 juta dolar AS yang sifatnya multiyears selama 3 tahun bisa menjadi solusi dalam memaksimalkan anggaran pinjaman berasal dari luar negeri untuk memperkuat pencegahan," ujarnya.

Baca juga : BNPT Optimalkan Penanggulangan Terorisme Di Yogyakarta

Dengan demikian, menurut Andika, BNPT dapat melakukan monitoring langsung secara real time saat terjadi krisis di tempat-tempat tertentu dalam konteks serangan terorisme.

Sedangkan salah satu kebutuhan di bidang surveillance dan early warning system berguna untuk mendeteksi DPO tersangka teroris yang berkeliaran di ruang publik.

"Ini memerlukan sarana teknologi yang tidak murah memang dan pinjaman luar negeri sebagai solusinya memang dibutuhkan , dan tidak berarti kita bersikap anti nasionalis jika mengambil opsi ini," tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.