Dark/Light Mode

G20, Komitmen RI Pulihkan Industri Penerbangan Pasca Pandemi

Selasa, 18 Oktober 2022 17:48 WIB
Dialog Penerbangan (Aviation Dialogue) bertema Financial Measures for the Aviation Recovery di Nusa Dua Bali, Selasa 18 sampai Rabu 19 Oktober 2022.
Dialog Penerbangan (Aviation Dialogue) bertema Financial Measures for the Aviation Recovery di Nusa Dua Bali, Selasa 18 sampai Rabu 19 Oktober 2022.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan menyelenggarakan kegiatan Dialog Penerbangan (Aviation Dialogue) bertema Financial Measures for the Aviation Recovery di Nusa Dua Bali, pada Selasa 18 sampai Rabu 19 Oktober 2022.

Dialog penerbangan ini mengundang para pelaku industri penerbangan dunia untuk membahas upaya pemulihan industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Dalam sambutannya,  Presiden. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization) Mr. Salvatore Sciacchitano mengapresiasi komitmen Indonesia untuk memulihkan industri penerbangan nasional.

"Hal ini yang membuat saya datang ke sini. Bahwa peran Indonesia untuk membawa isu penerbangan menjadi perhatian dalam kepemimpinan Indonesia pada G20,”kata Sciacchitano, di Bali, Selasa (18/10).

Sciacchitano mengungkapkan, dampak pandemi Covid-19 untuk industri penerbangan sangat luar biasa. Sebelum pandemi, ada sekitar 4,5 miliar penumpang per tahun yang melakukan perjalanan dengan pesawat, dan pada saat pandemi turun sekitar 60 persen.

Baca juga : Banyak Peluang Investasi, APVI Minta Dukungan Pemerintah

“Di negara lain banyak maskapai yang tutup, tetapi pemerintah Indonesia di sini memberikan dukungan penuh dan hadir dalam mengupayakan pemulihan,” ucapnya.

Ia juga menyambut baik disepakatinya perjanjian hubungan udara yang lebih komprehensif antara ASEAN dengan Uni Eropa, yang akan membantu mempercepat upaya pemulihan industri penerbangan di kedua kawasan regional maupun secara global.

"Dalam pengalaman di Eropa, liberalisasi di dunia penerbangan akan membuka peluang dan persaingan yang semakin kompetitif,” ujarnya.

Kegiatan yang menjadi side event Presidensi Indonesia di KTT G20 ini dihadiri Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan secara daring, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. serta para pejabat senior dan Menteri Transportasi sejumlah negara seperti: negara anggota ASEAN, Uni Eropa, Amerika Serikat, Italia, Rusia, dan India.

Dialog ini juga dihadiri oleh sejumlah organisasi penerbangan dunia sepertiICAO, International Air Transport Association (IATA), Aergo Capital, Airbus, Boeing, Airport Council International (ACI), dan perusahaan pembiayaan (leasing) internasional.

Baca juga : Rekomendasi Lemhannas Sudah Di Tangan Presiden

Menko Luhut mengatakan, sektor penerbangan menjadi salah satu sektor penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global.

Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya pemulihan industri penerbangan pascapandemi Covid-19.

"Saya mendorong forum ini mendiskusikan peluang dan tantangan yang dihadapi oleh industri penerbangan terkait dengan pembiayaan dan leasing pesawat,” ujar Luhut.

Menko Luhut menekankan, empat prioritas utama yang harus dilakukan dalam upaya pemulihan industri penerbangan. Pertama, mempercepat pemulihan konektivitas udara yang aman dan efisien untuk pariwisata, perdagangan. Kedua, melakukan pemulihan yang memperhatikan masa depan yang berkelanjutan dan memperhatikan isu lingkungan. Ketiga, mendorong lebih banyak kerja sama antarnegara, lembaga keuangan, dan sektor swasta internasional. Keempat, memanfaatkan digitalisasi dan inovasi teknologi.

Pada kesempatan sama, Menhub Budi menjelaskan, dalam kegiatan ini dilakukan pembahasan secara detail terkait masalah keuangan dan pembiayaan bagi keberlangsungan industri penerbangan.

Baca juga : Kerry Gruop Gandeng Pelaku Industri Hadirkan Makanan Bernutrisi

"Indonesia menjadi salah satu contoh baik bahwa setelah pandemi kita telah melakukan upaya pemulihan industri penerbangan. Kami juga mengundang perusahaan leasing/keuangan agar mereka tahu bahwa saat ini terjadi demand (permintaan) yang meningkat namun di sisi supply nya masih kurang,” ucap Menhub.

Menhub juga mengapresiasi kehadiran Presiden ICAO untuk memberikan materinya secara langsung tentang bagaimana menghadapi tantangan dan mencari peluang pemulihan industri penerbangan dunia.

Di sela-sela kegiatan Aviation Dialogue, Menhub dan Presiden ICAO menandatangani MoU kerja sama pemberian bantuan pelatihan kepada negara-negara lain yang membutuhkan peningkatan kualitas SDM di bidang penerbangan.

Kemenhub dan ICAO menyepakati memperpanjang/melanjutkan program ini hingga 2026. Ini merupakan komitmen bersama ICAO untuk menjalankan program "No Country Left Behind/Tidak ada negara yang tertinggal” untuk menghasilkan SDM yang berkualitas, dalam rangka menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan.

Selain itu, Menhub juga menyaksikan penandatanganan MoU antara Kepala BPSDM dengan Sekjen ACI (Airports Council International) tentang peningkatan SDM Bandara di Indonesia dan MoU antara Dirut AirNav dan Sekjen IATA serta Dirut AirNav dan CEO Boeing di bidang navigasi penerbangan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.