Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

LHI & Jaringan Investor PINA Mantapkan Komitmen Genjot Industri Perhotelan Indonesia 

Jumat, 7 Oktober 2022 09:28 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno (kedua kanan), menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LOI) oleh Niken Prawesti selaku CEO LHI (kanan), Gilang Ramadhitya selaku Partner PINA (kedua kiri) untuk mendorong investasi berbasis hospitality dan pariwisata masuk ke Indonesia. (Foto: Istimewa)
Menparekraf Sandiaga Uno (kedua kanan), menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LOI) oleh Niken Prawesti selaku CEO LHI (kanan), Gilang Ramadhitya selaku Partner PINA (kedua kiri) untuk mendorong investasi berbasis hospitality dan pariwisata masuk ke Indonesia. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Liberta Hotel International, Hotel Operator dan Manajemen berkonsep lifestyle hospitality, mengumumkan penandatanganan kesepakatan awal dengan PINA Pembiayaan Kreatif (PINA).

Penandatanganan Letter of Intent (LOI) dilakukan oleh Niken Prawesti selaku CEO LHI, Gilang Ramadhitya selaku Partner PINA, dan disaksikan oleh Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Dalam keterangannya, Niken menuturkan, kolaborasi sinergis antara kedua pihak ini menjadi langkah signifikan bagi perkembangan sektor pariwisata di Indonesia, khususnya di industri perhotelan.

“Kerja sama ini selaras dengan komitmen LHI sebagai penggagas konsep lifestyle hospitality, yang terus berupaya menghadirkan pilihan akomodasi. Serta lifestyle sanctuary terbaik dan inklusif bagi setiap lapisan masyarakat,” kata Niken, Jumat (7/10).  

Sementara Gilang mengatakan, Letter of Intent (LoI) yang memiliki estimasi nilai investasi hingga 45 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 685,24 miliar ini ditujukan untuk mendorong investasi berbasis hospitality dan pariwisata masuk ke Indonesia.

Baca juga : Wapres Tekankan Pentingnya Inovasi Pertanian

“PINA memiliki basis investor yang cukup extensive di bidang pariwisata. Kami juga optimis dengan pariwisata Indonesia. Mengingat dukungan yang begitu kuat, sebagaimana LoI saat ini turut disaksikan oleh Menparekraf, Bapak Sandiaga Salahudin Uno. Kolaborasi yang baik antara pemerintah, pelaku usaha dan swasta/investor akan membangun ekosistem yang baik dan berkelanjutan,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Sandiaga Uno menegaskan dukungannya kepada LHI dan PINA, untuk bersama-sama memajukan industri pariwisata di Indonesia.

“Saya sangat kagum, LHI didirikan sesaat sebelum pandemi. Sebetulnya, itu merupakan masa yang sangat sulit bagi industri hospitality. Namun kenyataannya, LHI masih survive me-manage 16 properti. Ini membuktikan bahwa LHI bukan kaleng-kaleng," ucap Sandi.

"Seperti yang kita ketahui juga, PINA lahir dari rahim Bappenas Republik Indonesia, yang sekarang sudah independen. Kita ingin PINA menunjukkan, bahwa di luar pemerintahan, PINA juga mampu menghadirkan terobosan-terobosan. Saya harap penandatanganan hari ini dapat menjadikan pariwisata kita naik 12 peringkat dibanding tahun sebelumnya,” jelasnya.

Bukan tanpa alasan, PINA memilih LHI sebagai partner kolaborasi sinergis. Salah satu pertimbangannya, adalah pengalaman dan sistem yang selama ini dijalankan oleh LHI sebagai Hotel Operator dan Manajemen.

Baca juga : Jokowi Akan Undang Investor IKN Di Pertengahan Oktober Ini

Gilang menyebut, LHI merupakan fast growing hotel chain dengan business preposition yang kuat.

LHI yang didirikan pada akhir tahun 2020 dengan 5 jaringan hotel, terus mengembangkan jaringan dengan target 165 lokasi sampai dengan 5 tahun ke depan.

"LHI ditopang sistem operasional yang dikembangkan oleh sister company hotelsuplay.com, yang memiliki kemampuan memberikan informasi real-time pertama di Indonesia. Informasi ini memudahkan pengelolaan hotel dari aspek manajemen, keuangan, dan operasional,” terang Gilang.

Dengan pengalaman yang panjang di bidang pembiayaan kreatif, PINA memiliki jaringan investor dari seluruh dunia. Termasuk, negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Singapura, Prancis, dan Australia.

Hasil dari kerja sama sinergis ini akan memunculkan stimulus fund pembiayaan untuk pembangunan dan pengembangan akomodasi, yang dapat membuka lapangan pekerjaan hospitality lebih besar lagi. Mengingat sektor pariwisata mengalami pukulan telak selama pandemi, kolaborasi sinergis ini diharapkan bisa membawa angin segar bagi akselerasi pemulihan industri.

Baca juga : Anak Muda Jawa Barat Yakin Ganjar Bisa Kembangkan Potensi Pariwisata Indonesia

Niken berharap, industri pariwisata bisa kembali menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Menurutnya, ini adalah momen yang sangat tepat.

"Kita semua harus recovery dari tantangan yang dihadapi selama 2 tahun pandemi ini. Harapannya, dengan kesepakatan awal LHI dengan PINA, hal ini akan lebih cepat terwujudkan. Kami percaya, tujuan besar membutuhkan dukungan dari semua pihak terkait," paparnya.

"LHI akan memberikan kontribusi positif untuk menciptakan iklim bisnis yang tangguh dan berkelanjutan. Sehingga, kemajuan di industri pariwisata dan ekonomi kreatif bisa kita optimalkan bersama,” tutup Niken. ***

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.