Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menkeu Dan Menkes G20 Kukuhkan Komitmen Penguatan Arsitektur Kesehatan Global

Senin, 14 November 2022 07:58 WIB
Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati (kiri) dan Menkes RI Budi Gunadi Sadikin dalam acara 2nd G20 Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) di bawah Kepresidenan G20 Indonesia, pada Minggu (13/22), secara hybrid. (Foto: Humas Kemenkes)
Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati (kiri) dan Menkes RI Budi Gunadi Sadikin dalam acara 2nd G20 Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) di bawah Kepresidenan G20 Indonesia, pada Minggu (13/22), secara hybrid. (Foto: Humas Kemenkes)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyelenggarakan 2nd G20 Joint Finance and Health Ministers' Meeting (JFHMM) di bawah Kepresidenan G20 Indonesia, pada Minggu (13/22) secara hybrid.

Pertemuan yang dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin itu dihadiri oleh negara anggota G20, undangan, dan organisasi internasional.

JFHMM ke-2 diselenggarakan dalam rangka diskusi dan meminta update, tentang beberapa kemajuan yang telah dicapai oleh Joint Finance and Health Task Force (JFHTF) terkait dua hal.

Pertama, perkembangan dari pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF) atau Pandemic Fund untuk Kesiapsiagaan, Pencegahan, dan Penanggulangan Pandemi (PPR).

Kedua, koordinasi antara Keuangan dan Kesehatan untuk PPR pandemi.

Pertemuan itu juga merupakan tindak lanjut pertemuan sebelumnya, yang telah diselenggarakan di Yogyakarta pada Juni 2022. Serta Pertemuan Tahunan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral pada.Oktober 2022, di Washington DC.

Penguatan arsitektur kesehatan global merupakan kebutuhan mendesak dalam memastikan sistem kesehatan di tingkat nasional, regional dan global, memiliki kapasitas yang lebih baik dalam mengantisipasi pandemi di masa mendatang.

Baca juga : Budi Gunadi Tegaskan Pentingnya Dana Darurat Pandemi

The world must be ready untuk pandemi yang bisa datang kapan saja, dan menimbulkan ancaman terhadap stabilitas ekonomi dunia.

Kegagalan dalam penanganan pandemi, dapat mengarah pada terjadinya gangguan stabilitas sosial dan politik, sebagaimana terjadi di sejumlah negara di dunia.

Sejak Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan bertemu pada Juni 2022 dalam JFHMM pertama, Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20 telah membuat kemajuan dalam menjalankan mandatnya.

Termasuk, dengan adanya Dana Perantara Keuangan baru untuk PPR Pandemi, yang saat ini disebut Pandemic Fund. 

Gugus Tugas telah menyelesaikan satu tahun operasinya. Pertemuan Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan, saat ini juga memberikan kesempatan untuk menarik perhatian dunia atas upaya G20, dalam memastikan kesiapan global menghadapi pandemi.

Dalam pertemuan ini, para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan mendengarkan update mengenai perkembangan. Termasuk, panduan strategi Pandemic Fund oleh para co-chairs Dewan Pengelola Pandemic Fund Chatib Basri dari Indonesia dan Menteri Kesehatan Rwanda Daniel Ngamije. 

Dalam hal ini, semua anggota G20 menantikan peluncuran Call for Proposal pertama sesegera mungkin.  

Baca juga : Semoga G20 Hasilkan Kesepakatan Konkret Atasi Krisis Pangan Global

Gugus Tugas telah berhasil membentuk Dana Pandemi (Pandemic Fund) pada 8 September 2022.

Hingga kini, lebih dari 1,4 miliar dolar AS atau setara Ro 21,7 triliun komitmen finansial telah diumumkan oleh 24 donor negara dan 3 filantropi.

Ini adalah awal yang menjanjikan, untuk menyambut lebih banyak pihak berkontribusi pada dana tersebut.

Pandemi Covid-19 telah mendominasi sebagian besar diskusi kebijakan domestik dan internasional, selama beberapa tahun terakhir. Serta menjadi fokus utama Presidensi G20 Indonesia sepanjang tahun 2022.

“Satu tahun setelah mandat yang ditetapkan oleh para pemimpin dunia dalam Deklarasi Roma 2021, hari ini kami memiliki kesempatan, untuk membahas pencapaian yang telah kami raih bersama. Demi melakukan reformasi arsitektur kesehatan global, dan hal lain yang penting untuk kita kerjakan,” ujar Sri Mulyani dalam sambutannya. 

“Kami juga membahas cara terbaik untuk meningkatkan pengaturan koordinasi antara Keuangan dan Kesehatan. Termasuk, menilai rencana memperluas cakupan Gugus Tugas, serta tujuan utama untuk tahun 2023,” tambahnya.

Senada dengan Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, dana Pandemi juga akan menyediakan pembiayaan untuk kapasitas PPR pandemi. Dengan mengatasi kesenjangan yang ada. Sesuai standar International Health Regulation.

Baca juga : Telkom-Bio Farma Incar Peluang Ekspansi Bisnis

“Melalui kerja sama keuangan dan kesehatan G20 hari ini, saya yakin telah memenuhi tujuan untuk membawa kita dari krisis ke arah perdamaian, dari trauma ke kemenangan, dari bencana ke pemulihan, dari penyakit dan kemiskinan ke kesejahteraan dan kemakmuran," papar Menkes.

Pada tahun 2023, Gugus Tugas akan kembali diketuai bersama oleh Indonesia dan Italia, yang mewakili perspektif ekonomi negara berkembang dan maju.

Serta akan terus memanfaatkan keahlian dari Badan Kesehatan Dunia, Bank Dunia, lembaga keuangan internasional dan organisasi terkait lainnya. Dengan dukungan dari Kepresidenan G20 India pada 2023.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah G20, Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan negara anggota telah bekerja sama di bawah Presidensi G20 Indonesia, untuk memajukan Deklarasi Roma Pemimpin G20, terkait kesenjangan pendanaan PPR secara konkret.

Pandemi telah menyadarkan kita semua akan pentingnya kesehatan dan ekonomi, serta saling ketergantungan antara keduanya.

Hari ini menandai kemajuan penting dari sinergi yang lebih kuat antara sektor keuangan dan kesehatan, untuk mencegah, mempersiapkan, dan menanggapi pandemi di masa depan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.