Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gus Halim Optimalkan Pembangunan Desa Kawasan Perbatasan

Jumat, 13 Januari 2023 13:12 WIB
Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar secara virtual membuka acara International Conference Sustainable Rural Development in Border Areas, pada Jumat (13/1). (Foto: Kemendes PDTT)
Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar secara virtual membuka acara International Conference Sustainable Rural Development in Border Areas, pada Jumat (13/1). (Foto: Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) menegaskan, pembangunan desa di wilayah perbatasan akan terus dioptimalkan. Desa-desa di perbatasan memiliki nilai strategis sebagai beranda wilayah negara.

"Memiliki peranan penting dan strategis bagi negara. Bukan sekadar manifestasi kedaulatan wilayah negara, wilayah perbatasan juga menjadi beranda negara," kata Gus Halim saat membuka International Conference on Sustainable Rural Development in Border Areas, di Hotel Aston, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (13/) pagi.

Gus Halim menegaskan, desa yang berada di wilayah perbatasan merupakan salah satu kawasan prioritas pembangunan pemerintah.

Pihaknya terus mendorong agar kerangka tersebut, bisa terwujud dan sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Baca juga : Maucash Ajak Masyarakat Kembangkan Usaha Dengan MauModal

"Bapak Presiden Joko Widodo, menempatkan pembangunan dari pinggiran Indonesia sebagai salah satu agenda strategis. Visi ini, sekaligus menegaskan pembangunan Indonesia dari desa," jelas politikus PKB asal Jawa Timur tersebut.

Selain itu, Gus Halim juga menyebut pembangunan kawasan perbatasan, merupakan implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Gal itu berkaitan dengan pemerataan kue pembangunan desa di seluruh Indonesia.

"Undang-undang Desa meratakan kue pembangunan ke 74.961 desa seluruh Indonesia. Sebanyak 468 triliun rupiah dana desa sepanjang tahun 2015 sampai 2022," ungkapnya.

Baca juga : Sambut Kenaikan Kuota Haji, BSI Optimalkan Layanan Nasabah

Tak hanya kue pembangunan saja, kata Gus Halim, dana desa yang tersalur sejak tahun 2015 tersebut juga mampu mendongkrak kemandirian desa.

Selain itu, pihaknya juga menyebut kebangkitan dan kemandirian desa terekam dalam Indeks Desa Membangun (IDM).

"Kebangkitan dan kemandirian desa, terkam dalam IDM 2015 sampai 2022. Desa mandiri meningkat menjadi 6.238 desa. Desa maju bertambah menjadi 20.249 desa. Desa berkembang juga meningkat dari 174 desa, menjadi 6.238 desa," beber Doktor alumni UNY tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Gus Halim menyatakan, desa merupakan entitas yang tahan terhadap krisis. Hal itu terbukti ketika Covid-19 merebak ke seluruh penjuru Indonesia, hanya desa yang tingkat kemiskinannya malah menurun drastis.

Baca juga : Perppu Cipta Kerja Tepat Dan Penting

"Dampak pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak awal 2020, dan mulai meningkatkan kemiskinan kota dari 6,69 persen menjadi 7,5 persen. Justru kemiskinan di desa turun sebesar 0,32 persen, dari 12,85 persen menjadi 12,29 persen," pungkas cicit pendiri NU, Kiyai Bisri Syansuri tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.