Dewan Pers

Dark/Light Mode

Perdana, BP2MI Lepas PMI Ke Jerman Dan Polandia

Selasa, 17 Januari 2023 12:54 WIB
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani saat melepas PMI Jerman, Polandia, dan Korea Selatan di hotel El Royal, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (16/1). (Foto: Istimewa)
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani saat melepas PMI Jerman, Polandia, dan Korea Selatan di hotel El Royal, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (16/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk pertama kalinya melepas delapan PMI program Government to Government (G to G) Jerman dan 66 PMI program Private to Private (P to P) ke Republika Polandia. Pelepasan ini bersamaan dengan pelepasan 130 PMI program G to G Korea Selatan. 

Bertempat di hotel El Royal Jakarta, Senin, (16/1) Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyatakan, para PMI di Polandia akan bekerja di sektor manufaktur. Sedangkan PMI di Jerman bekerja pada sektor perawat. Sementara untuk PMI Korea Selatan bekerja di sektor manufaktur dan perikanan.

"Pelepasan seperti ini untuk memberikan perlakuan hormat dari negara kepada PMI. PMI bukanlah orang biasa, PMI adalah orang penting yang memiliki keterampilan dan kemampuan yang cukup. Karena itu berangkatlah dengan kepala tegak dan pulang dengan membusungkan dada," tegas Benny disambut riuh tepuk tangan para PMI.

Benny ingin memastikan perubahan besar terus berjalan. Mengingat, Presiden Jokowi telah memastikan lindungi PMI dari ujung rambut hingga ujung kaki. Berbagai kebijakan juga terus diberikan dan berpihak untuk PMI.

Berita Terkait : Pagi Ini, Rupiah Keok Lawan Dolar AS

Oleh karena itu, BP2MI tegas memerangi sindikat penempatan ilegal. Jadi, tidak boleh ada eksploitasi kepada PMI.

"Terkait penempatan resmi, BP2MI tidak bisa bekerja sendiri. Sehingga kerja-kerja kolaborasi dengan kementerian lembaga dan stakeholder terus kita kuatkan," ujarnya.

Sementara, melalui saluran daring, Wakil Duta Besar RI untuk Federal Jerman, Yul Edison mengucapkan selamat kepada PMI yang telah mengikuti seleksi sangat ketat dan panjang.

"Sebentar lagi akan berangkat ke Jerman. Ini capaian yang luar biasa. Saya ingin PMI untuk menjaga kebersihan. Saya ucapkan hati hati, tidak mudah beradaptasi dengan Jerman. Ini merupakan angkatan pertama," jelasnya. 

Berita Terkait : Jokowi-Mega Sudah Bonding

Yul menambahkan, PMI harus memahami perbedaan budaya. Karena Indonesia dan Jerman sangat berbeda budayanya. Diperlukan tekad dan doa kuat sebab hal itu kunci keberhasilan.

Dirinya mencontohkan Presiden BJ Habibie yang berjuang dari nol di Jerman. "Para PMI juga harus bisa seperti itu. Semoga sukses dan selalu nama baik bangsa dan negara," pintanya.

Di kesempatan sama, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di Warsawa, Republik Polandia, Anita Lidya Luhulima mengucapkan penghargaan untuk Benny.

"Penting dan sangat bermanfaat bagi PMI dan perwakilan. Kami akan mengetahui mereka yang akan bekerja, mereka akan memahami sehingga akan meminimalisir jika terjadi permasalahan," ujar Anita melalui sambungan zoom.

Berita Terkait : Nagelsmann Ogah Bahas Prestasi Jerman Di Piala Dunia

Ia juga memberikan selamat kepada para PMI yang menjadi bagian dari 2.248 WNI di Polandia. Selama ini PMI dikenal memiliki etos kerja yang sangat baik.

"Jaga kesehatan, persiapan pakaian dingin. Kami siap membantu dan melindungi. Saya mohon untuk memperhatikan kontak kerja, jam kerja sehingga PMI mengetahui hak dan kewajiban. Asuransi harus diketahui karena rumah sakit di Polandia sangat mahal. Jaga kesehatan dan kebersihan mohon menjadi perhatian," sarannya.

Setelah tiba Polandia, lanjut Anita, PMI agar segera lapor diri ke KBRI. Hal ini diperlukan jika terjadi masalah akan segera bisa ditindaklanjuti.

"Seperti jika ada kondisi darurat dan bencana alam akan bisa terpantau. Jika ingin tinggal dan bekerja di Polandia harus di urus izinnya. Jika rekan PMI memperhatikan hal tersebut, Insya Allah akan terhindar dari masalah yang ada," paparnya. ■