Dark/Light Mode

Menhub Minta ITS Buat Kapal Wisata yang Bisa Lihat Pemandangan Bawah Laut

Jumat, 16 Agustus 2019 15:21 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi (Foto: Humas Kemenhub)
Menhub Budi Karya Sumadi (Foto: Humas Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meminta Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya membuat kapal pariwisata yang bisa melihat pemandangan laut. Budi Karya yakin, ITS bisa membuat kapal tersebut. 

"Saya ditugaskan Pak Presiden untuk membangun kapal yang dapat melihat pemandangan bawah laut. Untuk di Labuan Bajo dan Bunaken. Tetapi saya ingin bahwa kapal ini jangan dibeli dari luar negeri melainkan dibuat di dalam negeri. Kita tahu ITS punya keunggulan dalam mendesain dan melakukan persiapan-persiapan kapal, oleh karenanya saya datang ke pak rektor untuk bekerjasama membangun kapal ini," ucap Budi Karya, dalam kunjungan ke ITS, Kamis (15/8).

Baca juga : NAM Air IN 181, Pesawat Komersial yang Mendarat Perdana di Runway 3 Soetta

Budi Karya meminta desain kapal yang dibuat untuk mengadopsi kearifan lokal dan keunikan dari masing-masing daerah. "Kita memang minta kepada ITS buat ini menjadi suatu desain yang mewah dan memiliki kearifan lokal. Misal kapal di Bunaken dengan gaya Manado, di Labuan Bajo dengan gaya NTT," ujar Menhub.

Rencananya, kapal pariwisata ini akan dirancang dengan desain eco glass bottom boat yang dibuat dengan kaca atau bahan lain yang tembus pandang di bagian bawah kapal. Sehingga para penumpang dapat melihat ikan dan pemandangan bawah air di lautan dari perahu itu sendiri. Kapal ini dirancang untuk orang-orang yang menyukai keindahan panorama bawah laut tanpa perlu menyelam ke dalam air. Pada dek kapal, akan tersedia tempat duduk penumpang yang berdampingan dengan jendela kaca transparan. 

Baca juga : KPK Dukung Penertiban Wilayah yang Langgar Perizinan dan Tak Bayar Pajak

ITS akan memproduksi dua buah kapal yang akan ditempatkan di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur serta Pulau Bunaken Manado guna mendukung sektor pariwisata. Ke depannya, Menhub mengajak pihak swasta turut berinvestasi membangun kapal-kapal pariwisata. Proses pembuatan kapal sendiri direncakan akan memakan waktu total 5 bulan, dengan tahapan studi kelayakan 2 bulan, desain dasar atau DED (Detailed Engineering Design) 2 bulan, serta tahap produksi selama 3 bulan.

"Kami minta tahap DED selesai sebelum bulan Oktober, sehingga kita harapkan sebelum lebaran tahun depan kedua kapal ini sudah selesai. Kedepannya, bukan pemerintah lagi yang invest, melainkan pihak swasta," tambahnya.

Baca juga : Angkasa Pura I Pastikan Pasokan Listrik Di Bandara Masih Normal

Kapal pariwisata ini akan dibuat dengan metodologi desain spiral, berukuran 80 GT yang akan dapat menampung sebanyak 60 penumpang serta 4 orang anak buah kapal dengan kecepatan maksimal 12 knot.  Kapal yang akan ditempatkan di Pulau Bunaken akan melayani sebanyak 3 trip dalam sehari, sedangkan untuk Kapal yang ditempatkan di Labuan Bajo akan melayani sebanyak 4 trip dalam sehari dengan waktu yang dibutuhkan tiap trip yaitu 2 jam. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.