Taufiq Abdullah: Tangkal Radikalisme Melalui Media Sosial

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi I DPR H. Taufiq R Abdullah menjadi narasumber dalam program “Ngobrol Bareng Legislator” yang merupakan program Kementerian Komunikasi dan Informatika dibawah Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika (Ditjen APTIKA).

Selain Taufiq, dalam webinar bertema "Sebarkan Konten Positif Tangkal Radikalisme di Media Sosial" ini, sejumlah narasumber lain juga dihadirkan.

Mereka yakni Country Director IACSP Indonesia Rakyan Adi Brata dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung H. Ahmad Muhdzir.

Dalam paparannya, Taufiq mengingatkan, di tengah era digital dan era sosial media, konten bernarasi positif perlu lebih dikuatkan untuk melawan narasi ideologi radikal yang banyak tersebar melalui media sosial.

Baca juga : Kominfo Kasih Tips Pemanfaatan Teknologi Digital

"Ketahanan ideologi Pancasila diuji ketika dunia masuk pada era globalisasi dimana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa," ujar Taufiq.

Penguatan civil society, katanya, adalah kunci untuk menghalau radikalisme, narasi radikalisme, moderasi beragama, serta kearifan lokal, merupakan kunci untuk masyarakat dalam menangkal radikalisme.

Kegiatan kontra radikal-terorisme secara simultan dan efektif harus dilakukan oleh segenap lapisan pemerintah dan masyarakat.

"Tidak ada istilah menyerahkan urusan ini kepada polisi/tentara sebagai badan yang bertanggung jawab secara struktural kenegaraan, melainkan masyarakat perlu dan wajib terlibat sebagaimana substansi amanat UUD 1945 untuk sama-sama menjaga NKRI," tutup Taufiq.

Baca juga : Ngobrol Bareng Legislator, Anggota Komisi I DPR Ingatkan Peran Masyarakat Tangkal Hoaks

Hal senada dikatakan country director IACSP Rakyan Adibrata. Menurutnya, pemikiran radikal yang ada di tengah masyarakat bisa diatasi dengan pola pendidikan yang benar kepada generasi muda.

Rakyan Adibrata juga menyatakan, generasi zaman sekarang cenderung haus pengakuan di media sosial.

Hal ini yang menjadi penyebab konten-konten bernarasi negatif sangat cepat tersebar dan menjadi viral. Pemikiran radikal hanya bisa dilawan dengan pemikiran yang moderat.

Para narasumber dan keynote speaker dalam kesempatan webinar ini juga menekankan pada seluruh peserta bahwa pemikiran radikal yang tersebar di media sosial harus dilawan, bukan hanya dengan menyebarkan konten positif.

Baca juga : Bawaslu Tangkal Hoaks Di Medsos

Namun juga, dengan menumbuhkan tingkat kesadaran pada lingkungan mengenai bahayanya pemikiran radikal yang menjurus pada kegiatan terorisme.

Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui daring dengan peserta webinar sejumlah 261 orang yang dilaksanakan Selasa 7 Maret 2023 di Studio Atlantis, Sawangan, Jawa Barat langsung dibuka secara daring oleh Dirjen APTIKA Samuel Abrijani Pangerapan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.