Dark/Light Mode

Moeldoko: Pembangunan Pengelolaan Sampah di Jakarta Jangan Molor Lagi

Rabu, 29 Maret 2023 17:41 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kanan) memimpin rapat koordinasi realisasi PLTSa bersama Pemprov DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo, PT Wijaya Karya, dan PT Indoplas Karya Energi, di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (29/3). (Foto: Dok. KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kanan) memimpin rapat koordinasi realisasi PLTSa bersama Pemprov DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo, PT Wijaya Karya, dan PT Indoplas Karya Energi, di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (29/3). (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta agar pembangunan Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA,) di Cakung, Jakarta Timur, segera dimulai. Terlebih, FPSA Wilayah Layanan Barat tersebut digadang-gadang sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) terbesar se-Indonesia.

“Tanggal 17 Agustus nanti kalau bisa sudah ground breaking. Jangan molor lagi,” tegas Moeldoko, dalam rapat koordinasi realisasi PLTSa bersama Pemprov DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo, serta pelaksana proyek yakni PT Wijaya Karya dan PT Indoplas Karya Energi, di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (29/3).

Moeldoko mengatakan, Presiden Jokowi telah mengamanatkan agar realiasi PLTSa melalui pembangunan FPSA di Jakarta segera terwujud. Sehingga tidak hanya bisa menyelesaikan persoalan sampah, namun juga menjadi lompatan untuk mewujudkan komitmen Indonesia penurunan emisi sesuai perjanjian Paris atau Paris Agreement.

Baca juga : Pakar: Penundaan Penggantian Wakil Ketua MPR Ganggu Proses Bernegara

“Presiden dalam setiap ratas selalu menanyakan perkembangan PLTSa ini. Kenapa sulit banget diwujudkan. Dari raut wajahnya, Presiden terlihat marah. Sebab ini menyangkut komitmen Indonesia juga dalam penurunan emisi,” tegas Moeldoko.

Moeldoko menilai, progres pembangunan FPSA Wilayah Layanan Barat, di Kawasan Cakung, sudah berjalan dengan baik. Hanya saja, langkah dan targetnya harus lebih dipercepat.

“Dari paparan tadi saya lihat sudah berjalan baik. Tapi harus lebih dipercepat. Saya bersama Tenaga Ahli KSP (Kantor Staf Presiden) akan memonitor terus. Sebab ini menjadi program prioritas Presiden pada 2023, yakni mewujudkan ekonomi hijau,” jelasnya. 

Baca juga : Bamsoet Dukung Pembangunan Kampus UT di IKN Nusantara

Pembangunan FPSA sebagai PLTSa diatur dalam Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. DKI Jakarta, yang menjadi salah satu daerah sasaran, akan membangun 4 FPSA atau Intermediate Treatment Facility (ITF) di dalam kota. Satu di antaranya yakni FPSA Wilayah Layanan Barat, di Kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Kehadiran FPSA Wilayah Layanan Barat ini selain mengurangi pengiriman volume sampah ke TPST Bantar Gebang, juga meminimalisir emisi gas metana yang dapat memicu perubahan iklim, dan mengurangi dampak kesehatan masyarakat atas pencemaran yang ditimbulkan timbunan sampah.

FPSA yang akan dibangun menggunakan teknologi termal tersebut, telah terbukti dan teruji dapat mengolah dan mereduksi sampah secara signifikan, serta ramah lingkungan, memenuhi standar emisi Euro 5, dan telah banyak digunakan di negara-negara maju di Eropa, Amerika, dan Asia.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.